Gas hembus pernapasan manusia memilki banyak gas, salah satunya gas udkarbon monoksida (CO), yang dapat berfungsi sebagai biomarker penyakit tertentuudatau tingkat kesehatan seseorang. Telah dikembangkan dalam penelitian iniuddetektor gas hembus yang memiliki kepekaan dan akurasi yang tinggi serta mampuudmendeteksi gas cuplikan dalam tekanan rendah untuk keperluan tersebut. udSistem deteksi berbasis teknik spektroskopi off-axis ICOS (IntegratedudCavity Output Spectroscopy) yang dikombinasikan dengan laser QCL (QuantumudCascade Laser) sebagai sumber radiasi telah dikembangkan dalam penelitian ini.udLaser QCL dengan panjang gelombang laser sebesar 4610 nm, yang merupakanudhasil simulasi yang telah dilakukan sebelumnya, digunakan sebagai sumber radiasi.udSel ICOS dengan panjang 15 cm yang dilengkapi dengan cermin high-finesseuddiaplikasikan sebagai sel gas cuplikan pada pengukuran gas hembus pernafasanudmanusia. Sel ini juga berfungsi sebagai rongga resonator untuk meningkatkanudkebolehjadian serapan dengan lintasan optik efektif mencapai 400 m. udPenelitian telah melalui tahapan persiapan dan konfigurasi sistem, setup danudoptimalisasi off-axis ICOS, kalibrasi pengukuran konsentrasi, dan ujicobaudpengukuran pada konsentrasi gas kelumit sebesar 2 ppmv, 1 ppmv, dan 0,24 ppmv.udHasil pengujian memperlihatkan bahwa batas deteksi sebesar 1 ppbv dalam waktuudakuisisi kurang dari 2 detik telah berhasil dicapai. Batas deteksi terbaik diperolehudsebesar 0,2 ppbv dengan waktu akuisisi sebesar 62 detik. Hasil yang diperolehudmemperlihatkan sistem deteksi berbasis ICOS ini telah optimal dan mencapaiudperforma yang diharapkan.
展开▼