PEMANFAATAN PUMICE BREKSIA SEBAGAI MATERIAL UTAMA MORTAR INSTANTudPEREDAM PANAS UNTUK MENDUKUNG TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN udGEDUNG RAMAH LINGKUNGAN

摘要

Untuk meminimalisir dampak negatif konsumsi energi listrik di dalam gedung maka telah uddikembangkan konsep bangunan ramah lingkungan (green building) dengan meminimalisir kebutuhanudpenerangan buatan dan penyejuk udara. Dewasa ini, keberadaan penyejuk udara sudah menjadi kebutuhanudstandar di berbagai jenis bangunan gedung. Untuk meminimalisir kebutuhan penyejuk udara ini, perluuddikembangkan material dinding yang mampu meredam rambatan panas dari luar ruangan yang akan masukudke dalam ruangan.ud udUntuk mengembangkan material dinding peredam panas ini, diperlukan pengembangan materialudyang memiliki daya hantar panas yang cukup kecil. Pada umumnya, bahan bangunan yang meyimpanudbanyak pori dan memiliki berat jenis ringan akan memiliki nilai daya hantar panas yang lebih rendah pula.udOleh karena itu, saat ini telah banyak dikembangkan material berbasis agregat ringan. Agregat ringan dapatuddibedakan menjadi dua golongan yaitu; agregat ringan alami dan buatan. Kriteria agregat ringan strukturaludtelah ditetapkan secara jelas dalam ASTM 330 bahwa bobot isi kering gembur tidak boleh melampaui 880udkg/mud3ud dan berat jenis agregat tidak boleh melampaui 2000 kg/mud3ud.udud Hasil penelitian pada tahun pertama ini menunjukkan bahwa besarnya pengujian kuat tekan efektifudpada MN1; MNP2 dan MP1 berturut turut sebesar 5,23MPa; 3,39MPa; 4,01MPa. Sedangkan pada pengujianudkuat tarik belah efektif pada benda uji MN1; MNP2 dan MP1 berturut-turut sebesar 0,16MPa; 0,1MPa danud0,12MPa. Pada pengujian daya serap air terbesar benda uji MN1; MNP2 dan MP3 berturut-turut sebesarud10,56%; 14,03% dan 42,73%. Pda pengujian berat jenis MN1; MNP2 dan MP3 berturut-turut sebesarud2,13gr/cmud3ud; 1,91gr/cmud3ud dan 1,56gr/cmud.