PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN DAN PEMODELAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BAYAT KLATEN

摘要

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas iniudbertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa siswa kelasudVIII SMP Negeri 2 Bayat. Keterampilan berbicara merupakan salah satu aspekudpembelajaran yang penting. Keterampilan berbicara siswa sebelum diberiudtindakan belum berkembang dengan baik. Metode pembelajaran kontekstualuddengan teknik bermain peran dan pemodelan dalam proses pembelajaranuddiharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara bahasa Jawa.udSubjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Bayatudyang berjumlah 24 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam duaudsiklus. Siswa diberikan kegiatan pratindakan sebelum pelaksanaan pembelajaranuddengan menggunakan metode pembelajaran yang sering digunakan guru. Hal ituudbertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Teknik pengumpulan dataudyang digunakan yaitu observasi, pengamatan, catatan lapangan, tes praktik,udwawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik pengolahan data pada penelitianudini menggunakan teknik analisis deskriptif. Validitas yang digunakan dalamudpenelitian ini adalah validitas proses, hasil dan demokratis sedang reliabilitas yanguddigunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.udHasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa dengan penggunaan metodeudpembelajaran kontekstual dengan teknik bermain peran dan pemodelan dapatudmeningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jawa pada siswa kelas VIII B SMPudNegeri 2 Bayat. Hal itu terbukti dengan adanya peningkatan hasil dan peningkatanudproses pembelajaran. Peningkatan hasil dapat dilihat pada nilai rata-rata dariudpratindakan hingga siklus II, nilai rata-rata pada pratindakan sebesar 51,udmeningkat menjadi 65 pada siklus I, meningkat menjadi 71 pada siklus II.udPeningkatan proses pembelajaran ditandai dengan adanya perkembangan prosesudyang berupa perubahan sikap siswa yang menjadi lebih aktif selama pembelajaranudberbicara berlangsung. Peningkatan keaktivan ini ditandai dengan peningkatanudaktivitas siswa dalam bertanya, berpendapat dan ketenangan siswa pada saatudmelakukan praktik. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa juga berkurangudselama praktik berlangsung.