Binahong (Anredera cordifolia) merupakan tanaman herbal yangudbermanfaat bagi kesehatan karena mengandung senyawa metabolit sekunder. Daun binahong bermanfaat untuk meningkatkan imunitas, memperbaiki sel yang rusak, melancarkan dan menormalkan peredaran darah, mencegah stroke, mengatasi diabetes, serta mengobati penyakit maag. Kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada daun binahong antara lain flavonoid, asam oleanolik, protein, asam askorbat, dan saponin. Senyawa metabolitudsekunder dapat dihasilkan dengan teknik kultur jaringan. Salah satu teknik kultur jaringan untuk menghasilkan senyawa metabolit sekunder adalah dengan kultur kalus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh 2,4- D dan BAP dengan berbagai macam konsentrasi terhadap pertumbuhan kalusudtanaman binahong. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan AcakudLengkap (RAL) 2 faktor yaitu : faktor 1 : konsentrasi 2,4-D 0 ppm (D0) 0,5udppm (D1) 1 ppm (D2) 1,5 ppm (D3) dan faktor 2 : konsentrasi BAP 0 ppm (P0)ud0,5 ppm (P1). Parameter kecepatan tumbuh kalus, tekstur kalus, warna kalus, danudukuran kalus diamati sampai 45 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukanudbahwa konsentrasi 2,4-D dan BAP berpengaruh terhadap induksi kalus daunudbinahong. Kalus yang dihasilkan bertekstur remah dan berwarna putih.udKonsentrasi 2,4-D 0,5 ppm dan BAP 1 ppm merupakan konsentrasi yang palingudoptimal untuk ukuran kalus.
展开▼