Aspek Motivasi Pada Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi Dan Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara: Kajian Intertekstual Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMAud

摘要

Penelitian ini mengkaji empat masalah (1) Unsur-unsur struktur yangudmembangun novel Negeri 5 Menara dan novel Sepatu Dahlan. (2) Aspekudmotivasi dalam novel Negeri 5 Menara dan novel Sepatu Dahlan. (3) Hubunganudintertekstualitas antara novel Negeri 5 Menara dan novel Sepatu Dahlan dalamudhal aspek motivasi dalam kedua novel. (4) Implementasi aspek motivasi dalamudnovel Negeri 5 Menara dan novel Sepatu Dahlan sebagai Bahan Ajar Sastra DiudSMA. Tujuan penelitian ini ada empat (1) Mendeskripsikan unsur-unsur strukturudyang membangun novel Negeri 5 Menara dan novel Sepatu Dahlan. (2)udMendeskripsikan aspek motivasi dalam novel Negeri 5 Menara dan novel SepatuudDahlan. (3) Mendeskripsikan hubungan intertekstualitas antara novel Negeri 5udMenara dan novel Sepatu Dahlan dalam hal aspek motivasi yang terdapat dalamudkedua novel. (4) Mendeskripsikan implementasi aspek motivasi dalam noveludNegeri 5 Menara dan novel Sepatu Dahlan sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.udBentuk penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Strategiudpenelitian yang digunakan adalah studi kasus terpancang (embedded). Sumberuddata penelitian ini novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi diterbitkan olehudGramedia (Jakarta) pada tahun 2010 dan novel Sepatu Dahlan karya KhrisnaudPabichara diterbitkan oleh Noura Books (Jakarta) pada tahun 2013.Teknikudpengumpulan data dengan teknik pustaka. Validasi data dengan triangulasiudteoretis dan triangulasi data. Analisis data dengan model analisis mengalir (flowudmodel of analysis), yang meliputi reduksi data, sajian data, dan penarikanudsimpulan.udBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwaudstruktur novel Negeri 5 Menara dan Sepatu Dahlan meliputi, tema, alur,udpenokohan dan perwatakan, latar, dan sudut pandang pengarang. Dilihat dariudstrukturnya, kedua novel ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaanudterletak pada aspek: (1) tema, kedua novel ini bertema pendidikan, (2) alur, keduaudnovel ini beralur campuran; (3) sudut pandang, kedua novel menggunakan sudutudpandang orang pertama (first person narator). Perbedaan kedua novel terletakudpada aspek: (1) latar; (2) penokohan dan perwatakan. Sementara itu, hubunganudintertekstual aspek motivasi kedua novel terdapat kesamaan pada aspek motivasiudyaitu pada aspek: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya doronganuddan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4)udadanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalamudbelajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif.