TINJAUAN KUAT LENTUR RANGKAIAN DINDING PANEL DENGAN TULANGAN BAJA DAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

摘要

Pada zaman sekarang pemakaian batu bata sebagai dinding bangunan bisa uddigantikan penggunaannya dengan dinding panel. Pada penelitian ini dicoba udkembali mengenai penelitian dinding panel dengan bahan semen dan pecahan udgenteng, yang sebelumnya sudah dilaksanakan oleh Wicaksana (2009) dan udSetiawan (2009). Permasalahan penelitian ini adalah berapa berat satuan volume uddari dinding panel dengan agregat pecahan genteng dan berapa kuat lentur dari uddinding panel yang ditambahkan dengan tulangan baja dengan pecahan genteng udsebagai agregat kasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berat satuan udvolume dari dinding panel dengan agregat pecahan genteng dan untuk mengetahui udkuat lentur dari dinding panel yang ditambahkan dengan tulangan baja dengan udpecahan genteng sebagai agregat kasar. Pada penelitian ini benda uji yang uddigunakan adalah silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan udmasing-masing fas 5 buah benda uji dan dinding panel dengan ukuran ud(10x50x100) cm, dengan masing-masing fas 5 buah benda uji. Perbandingan udvolume antara semen dan agregat kasar sebesar 1:5. Pengujian dilakukan saat udbenda uji berumur 28 hari. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil udberat satuan volume rata-rata dari dinding panel untuk nilai fas 0,30 didapat 1,319 udgr/cm3ud, nilai fas 0,35 didapat 1,356 gr/cm3ud, untuk nilai fas 0,40 didapat 1,427 udgr/cm3ud dan untuk nilai fas 0,45 didapat 1,452 gr/cm3ud. Berat satuan volume beton udringan kurang dari 1,850 gr/cm3ud, sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat uddiklasifikasikan sebagai beton ringan. Untuk pengujian kuat lentur dinding panel udpada fas 0,30 sebesar 0,685 MPa, untuk fas 0,35 sebesar 0,713 MPa, untuk fas ud0,40 sebesar 0,238 MPaud udsedangkan untuk fas 0,45 sebesar 0,190 MPa. Kuat lentur uddinding panel kurang dari 1,37 N/mm2ud (SK SNI T, 1993) berarti dinding panel udtidak begitu lentur, hal ini disebabkan oleh lemahnya pada sambungan antara uddinding panel yang disebabkan campuran perekat pasta pada sambungan kurang udbegitu bagus sehingga kuat lentur yang didapat berkisar 0,190 MPa sampai uddengan 0,713 MPa dan retak dicapai hanya terjadi pada sambungan antar dinding udpanel, bukan retak keseluruhan struktural dari dinding panel. Jika campuran pada sambungan begitu bagus maka kuat lentur dari dinding panel bisa memenuhi dari udsyarat SK SNI T tahun 1993 karena pada dinding panel tersebut belum mengalami udkeretakan dengan didukung kapasitas alat Dongkrak, Proving Ring dan Dial udGauge.