Penelitian ini berangkat dari pandangan akan pentingnya budaya dan tradisi yang ada di masyarakat. Mitos apui mantarawang yang selama ini diyakini kebenarannya merupakan salah satu dari budaya dan tradisi yang terdapat di desa Ulu Benteng Kecamatan Marabahan. Mitos ini terpelihara dengan baik sampai saat ini meskipun terdesak oleh cara berpikir rasional akibat modernitas yang memasuki hingga ke pelosok desa. Oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana mitos apui mantarawang dan bagaimana mitos apui mantarawang dalam prespektif Claude Levi-Strauss.udPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, deskriptif, dengan menjadikan persepsi masyarakat tentang mitos apui mantarawang sebagai data primer, sedangakan data sekunder adalah sumber lain dan buku-buku yang terkait dengan mitos apui mantarawang dan Claude Levi-Strauss. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi yang relevan dengan penelitian. Kemudian direduksi melalui beberapa tahapan (Selecting and focusing, Simplifying, Abstracting, dan Transforming), dilanjutkan dengan teknik analisis kualitatif yaitu dengan menentukan kategori, konsep, tema, pola, memahami data, dan terakhir meinterpretasi data.udAdapun hasil penelitian ini sebagai berikut: Pertama, Mitos Apui mantarawang adalah keyakinan terhadap suatu fenomena alam berupa pemampakan bola api terbang yang dapat terjadi sebelum, ketika, dan sesudah terjadi kebakaran. Mitos apui mantarawang dipahami masyarakat sebagai pertanda akan terjadinya bala atau malapetaka, dan sebagai makhluk yang turun dari langit, yang akan menyebabkan sesuatu yang tidak baik bagi masyarakat setempat. Kedua, mitos apui mantarawang dalam perspektif Claude Levi-Strauss dipahami sebagai tuturan masyarakat, memiliki struktur dan nilai-nilai yang ada di kelurahan Ulu Benteng. Nilai sakral dan nilai tabu terlihat pada perlakuan masyarakat yang sangat menghormati dan memelihara mitos. Oleh karena itu, ada anjuran dan larangan yang ditaati masyarakat di kelurahan Ulu Benteng seperti: tidak boleh menyalakan api dan menunjuk apui mantarawang dan dianjurkan untuk menjaga diri, berhati-hati, dan berdo’a agar tidak terkena bala jika terlihat apui mantarawang.
展开▼