首页> 外文OA文献 >Hubungan Antara Intensitas Menonton Program Memasak Di Televisi Dan Kompetensi Chef Presenter Dalam Program Memasak Terhadap Minat Penonton Untuk Memasak
【2h】

Hubungan Antara Intensitas Menonton Program Memasak Di Televisi Dan Kompetensi Chef Presenter Dalam Program Memasak Terhadap Minat Penonton Untuk Memasak

机译:电视上观看烹饪节目的强度与主持人针对烹饪受众的烹饪节目的能力之间的关系

代理获取
本网站仅为用户提供外文OA文献查询和代理获取服务,本网站没有原文。下单后我们将采用程序或人工为您竭诚获取高质量的原文,但由于OA文献来源多样且变更频繁,仍可能出现获取不到、文献不完整或与标题不符等情况,如果获取不到我们将提供退款服务。请知悉。

摘要

Hubungan Intensitas Menonton Program Memasak di Televisi dan Kompetensi ChefPresenter dalam Program Memasak terhadap Minat Penonton untuk MemasakSkripsiDisusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikanPendidikan Strata 1Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas DiponegoroPenyusunNama : DITA PURMIA UTAMINIM : D2C008083JURUSAN ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS DIPONEGORO2013ABSTRAKSIJUDUL : HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON PROGRAMMEMASAK DI TELEVISI DAN KOMPETENSI CHEF PRESENTERDALAM PROGRAM MEMASAK TERHADAP MINAT PENONTONUNTUK MEMASAKNAMA : DITA PURMIA UTAMINIM : D2C008083Dewasa ini perempuan tidak hanya menjadi ibu rumah tangga, namun juga memilihuntuk berkarier. Di tengah kesibukannya dalam berkarier, sebagian perempuan tidak lagimemperhatikan pekerjaan rumah, khususnya memasak. Munculnya berbagai programmemasak di televisi dengan format yang baru dan dipandu oleh chef presenter yangberkompeten, memiliki daya tarik tersendiri bagi penontonnya. Program memasak tersebutmemiliki penonton yang berbeda karakter, mulai dari penonton yang tidak bisa memasak,hingga penonton yang ahli dalam bidang memasak.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara intensitas menontonprogram memasak di televisi dan kompetensi chef presenter dalam program memasakterhadap minat penonton untuk memasak. Penelitian ini merupakan penelitian bertipeeksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Teori yang digunakan adalah Teori Belajar Sosial(Bandura, 1977), teori kompetensi (Agung, 2007) dan efek komunikasi massa (Chaffee,1980). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja perempuan dan ibu rumah tangga diSemarang yang menyaksikan program memasak di televisi. Teknik sampling yang digunakanadalah teknik sampling kebetulan (accidental sampling) dengan jumlah sampel sebanyak 50orang. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dengan uji statistikyang menggunakan analisis korelasi Rank Kendall dengan menggunakan perhitungan denganprogram SPSS 17 (Statistical Product and Service Solution).Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas menonton program memasak ditelevisi (X1) ternyata tidak berhubungan terhadap minat penonton untuk memasak (Y), halini dibuktikan berdasarkan perhitungan melalui uji statistik dimana diperoleh probabilitaskesalahan (sig) sebesar 0,629 (>0,05). Kompetensi chef presenter dalam program memasak(X2) ternyata juga tidak berhubungan terhadap minat penonton untuk memasak (Y). Hal iniberdasarkan data uji hipotesis, diperoleh probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,862 (>0,05).Hasil pengujian terhadap ketiga variabel, yaitu antara variabel intensitas menonton programmemasak di televisi (X1) dan kompetensi chef presenter dalam program memasak (X2)terhadap minat penonton untuk memasak (Y) menggunakan teknik korelasi Kendallmenunjukkan angka probabilitas sebesar 0,000. Oleh karena sig sebesar 0,000 < 0,05 yangberarti bahwa harga variabel tersebut memiliki hubungan yang signifikan. Dengan demikian,maka secara statistik, dapat dinyatakan “terdapat hubungan antara intensitas menontonprogram memasak di televisi (X1) dan kompetensi chef presenter dalam program memasak(X2) terhadap minat penonton untuk memasak (Y)”. Jadi artinya bahwa ketika intensitasmenonton program memasak di televisi tinggi dan kompetensi chef presenter dalam programmemasak baik, maka penonton semakin berminat untuk memasak.Kata Kunci : Intensitas Menonton Program Memasak; Kompetensi Chef Presenter; MinatMemasakABSTRACTJUDUL : CORRELATION BETWEEN INTENSITY OF WATCHING ACOOKING PROGRAM IN TELEVISION AND CHEF PRESENTER\u27SCOMPETENCY OF COOKING PROGRAM WITH AUDIENCE\u27SINTEREST FOR COOKINGNAMA : DITA PURMIA UTAMINIM : D2C008083Nowadays, women not only be a housewife, but also choose to make a career. In themidst of their rush in a career, most women no longer regard housework, especially cooking.The emergence of a variety of cooking programs on television with a new format and isguided by a competent chef presenter, has a special attraction for the audience. The cookingprogram has different character of audiens, from the audience who could not cook, until theaudience who are experts in the field of cooking.This research was aimed to know how the correlation between the intensity ofwatching a cooking program on television and chef presenter\u27s competency of cookingprogram with audience interest for cooking. It is an explanatory type with a quantitativeapproach. The theory used is the teori belajar sosial (Bandura, 1977), the theory ofcompetency (Agung, 2007) and effects of mass communication (Chaffee, 1980) . Thepopulation in this research were young women and housewives in Semarang who watchcooking programs on television. The sampling technique used is sampling kebetulan(accidental sampling) with the number of sample are 50 people. The data analysis techniqueused is quantitative with statistical tests using the Kendall rank correlation analysis usingcalculations with SPSS 17 (Statistical Product and Service Solutions).The results showed that the intensity of watching a cooking program on television(X1) was not related with audience\u27s interest for cooking (Y), it was proved by thecalculation of which is obtained through a statistical test error probability (sig) of 0.629 (>0,05). Chef presenter\u27s competency of cooking program (X2) was also not related to theaudience\u27s interest for cooking (Y). This is based on hypothesis data test, derived errorprobability (sig) of 0.862 (> 0,05). The test results of the three variables, namely the variableintensity of watching a cooking program on television (X1) and the chef presenter\u27scompetency of cooking program (X2) to the audience\u27s interest for cooking (Y) using Kendallcorrelation techniques showed the probability of 0.000. Therefore sig of 0.000 <0.05, whichmeans that the price of these variables had a significant relationship. Thus, statistically, it canbe stated "there is a correlation between the intensity of watching a cooking program ontelevision (X1) and the chef presenter\u27s competency of cooking program (X2) to theaudience\u27s interest for cooking (Y)". So that means that when there is high intensity ofwatching a cooking program on television and chef presenter\u27s competency in cookingprogram, the audience more interested in cooking.Key words : intensity of watching a cooking program, chef presenter\u27s competency of cookingprogram, interest in cookingPENDAHULUANPerkembangan teknologi komunikasi massa dalam bentuk media massa khususnyamedia televisi telah membuat dunia semakin kecil. Informasi melalui medium televisi daninternet yang mengalir melintasi batas-batas negara tampaknya tidak dapat terbendung olehjarak, ruang, dan waktu (Kuswandi, 2008:33)Melihat fungsi media televisi yang begitu luas, maka secara otomatis akan memberikankesadaran bahwa muatan-muatan pesan media televisi harus dapat mendukung keinginanseluruh masyarakat yang terlibat dalam berbagai sendi kehidupan sosial baik secara politik,ekonomi, dan budaya (Kuswandi, 2008:33). Maka dari itu, televisi harus menampilkanprogram-program yang berkualitas, menarik dan mendidik masyarakat.Untuk mengambil hati sekaligus memuaskan khalayaknya, berbagai stasiun televisiswasta memproduksi tayangan-tayangan yang dirasa akan banyak diminati oleh masyarakat.Berbagai macam program yang bertemakan edukatif, informatif, hingga menghibur punditayangkan. Mulai dari tayangan berita, infotainment, berita kriminal, reality show, kuliner,acara musik bahkan acara yang saat ini banyak diminati yaitu program acara memasak.Banyak acara televisi yang menampilkan program acara masak-memasak dan ratingnyatinggi.Intensitas menonton merupakan tingkat keseringan seseorang menonton setiappenyampaian pesan dan informasi tentang barang ataupun gagasan yang menggunakan mediamassa (Rakmat, 2000:52). Apabila penonton sering menonton program memasak, makainformasi mengenai program dan apa yang disajikan dalam program tersebut akan semakinbanyak diterima.Di zaman globalisasi seperti sekarang ini, tidak semua perempuan menjadi ibu rumahtangga, ada pula yang menjadi wanita karir. Banyak perempuan yang melakukan peransebagai laki-laki, yakni bekerja mencari nafkah. Ketika seorang istri berkarir di luar rumahurusan rumah tangga biasanya tidak tertangani semua, khususnya memasak.Program acara memasak memiliki konsep yang sangat menarik. Diselingi dengan acaratravelling yang menambah daya tarik bagi penontonnya. Selain itu chef presenter yangdipakai dalam program-program memasak tersebut adalah chef yang memang berkompetendan memiliki banyak pengalaman dalam dunia memasak.Dengan konsep acara dan kompetensi chef presenter handal yang dimiliki oleh programmemasak, mampu mencuri perhatian pemirsa program tersebut untuk selalu menyaksikannya.Penonton program acara memasak memiliki berbagai macam karakter penonton yangmenyaksikannya. Mulai penonton yang tidak bisa memasak hingga penonton yang ahlimemasak.Kompetensi komunikasi chef presenter yang baik akan mempengaruhi minat penontonuntuk memasak. Penonton yang kurang berminat memasak akan menjadi berminat untukmemasak dan yang gemar memasak akan semakin meningkatkan kreativitasnya dalammemasak. Tidak hanya memenuhi kebutuhan akan hiburan saja, namun dapat memberikansuatu manfaat dan pembelajaran bagi yang menyaksikan program tersebut.Berdasarkan hal tersebut diatas, muncul suatu pertanyaan, apakah ada hubungan antaraintensitas menonton program memasak di televisi dan kompetensi chef presenter dalamprogram memasak terhadap minat penonton untuk memasak?ISITeori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Belajar Sosial (SocialLearning Theory) dari Bandura. Salah satu perilaku prososial ialah memiliki keterampilanyang bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Keterampilan seperti ini biasanyadiperoleh dari saluran-saluran-saluran interpersonal : orang tua, atasan, pelatih, atau guru.Pada dunia modern, sebagian dari tugas mendidik telah dilakukan media massa. MenurutBandura, kita belajar bukan saja dari pengalaman langsung, tetapi dari peniruan ataupeneladanan (modeling). Perilaku merupakan hasil faktor-faktor kognitif dan lingkungan.Artinya, kita mampu memiliki keterampilan tertentu, bila terdapat jalinan positif antarastimuli yang kita amati dan karakteristik diri kita (Rakhmad, 2005:240).Menurut Steven M. Chaffee (dalam Rakmat, 2005:218) dalam melihat efek yangditimbulkan oleh pesan media massa adalah dengan melihat jenis Perubahan yang terjadipada diri khalayak komunikasi massa, yaitu :1. Efek KognitifTerjadi apabila komunikasi massa memberikan Perubahan pada apa yang diketahui,dipahami, ataupun dipersepsi oleh khalayak. Kognitif berkaitan dengan transmisipengetahuan, keterampilan, dan informasi.2. Efek AfektifTerjadi apabila komunikasi massa memberikan Perubahan pada apa yang dirasakan,disenangi, ataupun dibenci oleh khalayak. Perubahan ditunjukkan dengan Perubahan perasaanemosi, sikap atau nilai.3. Efek BehavioralMerujuk pada Perubahan perilaku nyata yang dapat diamati seperti pola tidakan,kegiatan dan kebiasaan berperilaku (Rakmat, 2005:219).Dari ketiga efek di atas, efek yang paling menonjol adalah efek kognitif dan afektif,dimana seseorang atau khalayak yang melihat program acara memasak di televisimemberikan Perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, ataupun dipersepsi olehkhalayak. Dengan menonton program memasak di televisi, memberikan Perubahan pada apayang dirasakan, disenangi, ataupun dibenci oleh penonton. Perubahan tersebut dapatditunjukkan dengan khalayak yang sebelumnya tidak menyukai masak akan mencoba untukbelajar memasak dan yang sebelumnya menyukai memasak akan semakin meningkatkankegemarannya dalam bidang memasak.Menurut Johnson (dalam Suparno, 2001:27) memandang kompetensi sebagai perbuatan(performance) yang rasional yang secara memuaskan memenuhi tujuan dalam kondisi yangdiinginkan. Dikatakan performance yang rasional, karena orang yang melakukannya harusmempunyai tujuan atau arah dan ia tahu apa dan mengapa ia berbuat demikian.Konsep-konsep dasar komunikasi yang terdapat dalam kegiatan komunikasi dapatdijelaskan dalam proses komunikasi manusia, yaitu (Winarso, 2005:5) ; sumber – penerima,pengiriman sandi – pemahaman sandi, kemampuan, pesan, umpan Balik, umpan muka,saluran, gangguan, konteks, bidang pengalaman, akibat, dan etika.Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatori yang menjelaskantentang hubungan intensitas menonton program memasak di televisi dan kompetensi chefpresenter dalam program memasak terhadap minat penonton untuk memasak. Populasidalam penelitian ini adalah remaja perempuan dan ibu rumah tangga di kota Semarang yangmeyaksikan program memasak di televisi. Sedangkan jumlah sampel penelitian yang diambiladalah 50 orang remaja perempuan dan ibu rumah tangga yang menyaksikan programmemasak di televisi di kota Semarang. Karena jumlah penonton program memasak di televisitidak diketahui, maka peneliti menggunakan teknik sampling kebetulan (accidentalsampling). Teknik ini memilih siapa saja yang kebetulan dijumpai untuk dijadikan sampeldengan kriteria tertentu.Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisiskoefisien korelasi Rank Kendall dengan menggunakan perhitungan dengan program SPSS(Statistical Product and Service Solution) versi 17.0.Berdasarkan perhitungan, diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,064 denganprobabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,629. Oleh karena sig sebesar 0,629 > 0,05 yang berartihubungan kedua variabel tersebut tidak signifikan. Maka hipotesis penelitian yangmenyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara intensitas menonton program memasakdi televisi dengan minat penonton untuk memasak, tidak diterima. Hal ini bisa dijelaskandengan menggunakan teori perbedaan-perbedaan individu mengenai pengaruh komunikasimassa (the individual differences theory of mass communication effect), dimana menurutteori ini bahwa tiap individu tidak sama perhatiannya, kepentingannya, kepercayaannyamaupun nilai-nilainya, maka dengan sendirinya selektivitas mereka terhadap komunikasimassa juga berbeda (Liliweri, 1991:106).Teori di atas sesuai dengan hasil pencarian dan pengolahan data yang menunjukkanbahwa meskipun intensitas menonton program memasak berbeda-beda (banyak ataupunsedikit), akan tetapi itu juga tidak serta merta merubah minat penonton untuk memasak.Berdasarkan data uji hipotesis di atas, diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,025dengan probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,862. Oleh karena sig sebesar 0,862 > 0,05 yangberarti hubungan kedua variabel tersebut tidak signifikan. Maka, hipotesis penelitian yangmenyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara kompetensi chef presenter dalamprogram memasak dengan minat penonton untuk memasak, tidak diterima. Hal tersebut dapatdijelaskan dengan pendapat Gordon (dalam Mulyasa, 2004:77) mengenai beberapa ranahyang terkandung dalam dalam konsep kompetensi, yaitu :- Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran dalam bidang kognitif.- Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimilikioleh individu.- Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukantugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.- Sikap (attitude) yaitu reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar(senang atau tidak senang, suka atau tidak suka).- Minat (interest) adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatuperbuatan. Minat yang timbul akan berbeda pada setiap individunya.Kompetensi chef presenter juga akan menghasilkan minat memasak yang berbeda-bedakepada setiap responden (berminat atau tidak berminat). Misalnya kompetensi chef presenteryang tinggi, tidak disertai dengan minat penonton untuk memasak. Kemungkinan inidisebabkan karena tingginya tingkat kesulitan masakan yang dipraktekkan oleh chefpresenter, sehingga penonton tidak berminat untuk memasak.Berdasarkan hasil perhitungan memperlihatkan bahwa koefisien konkordansi (W)sebesar 0,691. Setelah dilakukan transformasi harga W ke dalam rumus chi kuadrat,diperoleh harga chi kuadrat 69,136 dengan probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,000. Olehkarena sig sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa harga variabel tersebut memilikihubungan yang signifikan, hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak.Dengan demikian maka secara statistik, hipotesis yang menyatakan “terdapat hubunganantara intensitas menonton program memasak di televisi (X1) dan kompetensi chef presenterdalam program memasak (X2) terhadap minat penonton untuk memasak” diterima.PENUTUPFungsi media massa adalah memberi informasi, mendidik dan menghibur. Melaluibanyaknya program memasak yang muncul di televisi, mampu memenuhi syarat dari ketigafungsi tersebut. Melalui program memasak, khalayak mendapatkan banyak informasi dalambidang memasak, mulai dari nama berbagai masakan (baik dari dalam maupun luar negeri)hingga istilah dalam bidang memasak. Selain itu, program memasak juga mendidikkhalayaknya dengan cara menyajikan proses pengolahan bahan makanan suatu masakan.Dalam beberapa program memasak, chef presenter dalam mempresentasikan masakannyadiawali dengan kegiatan travelling terlebih dahulu, sehingga dapat menghibur pemirsanya.5.1. KesimpulanBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapakesimpulan sebagai berikut:1. Intensitas menonton program memasak di televisi tidak berhubungan dengan minatpenonton untuk memasak. Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan melalui ujistatistik dimana diperoleh probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,629 dan koefisienkorelasi sebesar -0,064.2. Kompetensi chef presenter dalam program memasak tidak berhubungan dengan minatpenonton untuk memasak . Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan melalui ujistatistik dimana diperoleh probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,862 dan koefisienkorelasi sebesar -0,025.3. Intensitas menonton program memasak di televisi dan kompetensi chef presenterdalam program memasak berhubungan dengan minat penonton untuk memasak. Halini dibuktikan berdasarkan perhitungan melalui uji statistik dimana diperolehprobabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,000.5.2. SaranBerikut merupakan saran yang dapat diajukan berdasarkan penelitian yang telahdilakukan:1. Program memasak memiliki peran yang penting dalam memenuhi kebutuhankhalayak akan informasi dalam bidang memasak serta menjadi sarana khalayakuntuk belajar. Maka dari itu, diharapkan program memasak dapat disajikandengan format yang lebih bervariasi, sehingga penonton akan lebih tertarik untukmenyaksikannnya. Misalnya dengan menghadirkan bintang tamu yang sedangnaik daun.2. Chef presenter dalam program memasak juga harus terus meningkatkankompetensinya dengan menyajikan lebih banyak lagi inovasi masakan yangbahannya mudah untuk didapatkan dan informasi dalam bidang memasak.Misalnya dengan mengkombinasikan masakan Indonesia dengan masakan Italia.DAFTAR PUSTAKAAgung, Lilik. 2007. Human Capital Competencies. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi AksaraBungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta : Kencana Predana MediaGroup.DeVito, Joseph. 1997. Komunikasi Antar Manusia : Kuliah Dasar (Edisi Kelima).HarperCollin Publishers Inc.Effendi, Onong U. 1997. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : RemajaRosdakarya.Effendy, Onong U. 1986. Dimensi-dimensi Komunikasi. Bandung : Kotak Pos 272.Eriyanto. 2007. Teknik Sampling : Analisis Opini Publik. Yogyakarta : PT.LKiS PelangiAksara.Griffin, Em. 1991. A First Look at Communication Theory. New York : McGraw-HillHurlock, Elizabeth B. 1999. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.Irwanto. 2002. Psikologi umum. Jakarta : PT. Prenhallindo.Janawi. 2011. Kompetensi Guru : Citra Guru Profesional. Bandung : Alfabeta.Kartono, Kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Mandar MajuKuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa : Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta : PT.Rineka Cipta.Kuswandi, Wawan. 2008. Komunikasi Massa : Analisis Interaktif Budaya Massa. Jakarta :Rineka Cipta.Liliweri, Alo.1991. Memahami Peran Komunikasi dalam Masyarakat. Bandung: Citra AdityaBaktiLittle john, Stephen W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi (Theories of HumanCommunication) edisi 9. Jakarta : Salemba Humanika.Marchfoedz, Ircham. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Tramaya.Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja RosdakaryaNasution, S. 2009. Metode Research : Penelitian Ilmiah. Jakarta : PT. Bumi Aksara.Noor, Henry Faizal. 2010. Ekonomi Media. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.Rakhmat, Jalaluddin. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.Ruslan, Rosady. 2004. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.Samovar, Larry. A, Richard E. Porter, Edwin R. Mc Daniel. 2010. Komunikasi Lintas Budaya(Edisi 7). Jakarta : Salemba Humanika.Singarimbun, Masri. 1995. Metodologi Penelitian Survai. Jakarta : PT.Pustaka LP3ES.Subroto, Darwanto Sastro. 1992. Televisi Sebagai Pendidikan.Yogyakarta: Duta WacanaUniversity Press.Sumanto, Wasty.1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina AksaraSuparno, Suhaenah. 2001. Membangun Kompetensi. JakartaSupranto, J. 2000. Teknik Sampling. Jakarta : PT. Rineksa Cipta.Surakhmah, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo PersadaTubbs, Stewart L dan Sylvia Moss. 1996. Human Communication : Konteks-KonteksKomunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.Wibowo, Fred. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta : Pinus BooksPublisher.Winarni. 2003. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Malang : UMM Press.Winarso, Heru Puji. 2005. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta : Presentasi Pustaka.Internet :Dini. (2011). Jangan Ragu Memilih Profesi “Chef”. Dalamhttp://female.kompas.com/read/2011/05/30/15160929/Profesi.Chef.Semakin.Dicari.Diunduh pada 5 Oktober pukul 21.35 WIBFuadi. (2011) Remaja dan Bisnis Kuliner. Dalamhttp://crazystress.blogspot.com/2009/12/remaja-dan-bisnis-kuliner.html. Diunduhpada 7 Februari pukul 20.15 WIBGembur, S. Teguh. (2013). Rennee Sang Chef Profesional. Dalamhttp://peacockbistro.blogspot.com/2013/03/rennee-sang-chef-profesional.html?m=1.Diunduh pada 2 April pukul 17.00 WIBJika Wanita Tak Bisa Memasak. (2010). Dalamhttp://cleoditra.student.fkip.uns.ac.id/2010/07/17/jika-wanita-tak-bisa-memasak/.Diunduh pada 2 April pukul 17.25 WIBUlfah, Nurul. (2009). Susahnya Memasak si Wanita Karir. Dalamhttp://health.detik.com/read/2009/09/11/073444/1201160/764/susahnya-memasaksi-wanita-karir. Diunduh pada 7 Februari pukul 20.03 WIBFauziyyah, Alfi Muhimmatul. (2011). Emansipasi Tanpa Menyalahi Kodrat. Dalamhttp://kampus.okezone.com/read/2011/12/22/367/545767/redirect. Diunduh pada 15Februari pukul 06.30 WIBKurniasari, Triwik. (2009). Barra Pattiradjawane. Dalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bara_Pattiradjawane. Diunduh pada 27 April pukul17.14 WIB6 Chef Tercantik di Indonesia. (2011). Dalam http://coba-liat.blogspot.com/2012/09/6-cheftercantik-di-Indonesia.html. Diunduh pada 27 April pukul 17.14 WIBJaya, Dudi. (2011). Dalam http://dudijaya.blogspot.com/2011/07/profil-biodata-chefjuna.html. Diunduh pada 27 April pukul 17.30 WIBJaya, Dudi. (2011). Dalam http://dudijaya.blogspot.com/2011/06/profil-biodata-chefmarinka.html. Diunduh pada 27 April pukul 17.32 WIBNew Culinary December. (2011). Dalam http://www.indomarketplace.com/topic/497.Diunduh pada 27 April pukul 18.00 WIBProfil Rudy Choirudin. (2012). Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Rudy_Choirudin. Diunduhpada 27 April pukul 18.11 WIBZR, Yeni. (2013). Dalamhttp://contactpersonchefbillydancorrypamela.blogspot.com/2013/02/profile-chefbilly-kalangi.html. Diunduh pada 27 April 18.30 WIBMengenal Chef Muto. (2013). Dalam http://infotegal.com/2013/02/mengenal-chef-muto/.Diunduh pada 27 April 19.15 WIBSkripsi :Arleen, Ariesyani. (2011). Dampak Tayangan Program Acara Masterchef US di ChannelStarworld Terhadap Minat Memasak (Studi Pada Mahasiswa Jurusan HotelManagement Binus University).Skripsi, Bina Nusantara.Sari, Diah Arum. (2005). Hubungan Antara Motivasi Anak dalam Mengikuti Lomba danKebutuhan Anak untuk Mengembangkan Bakat dengan Intensitas MenontonProgram Talent Show di Televisi. Skripsi. Universitas Diponegoro.Al-Hayuantana, Bayu Vita. (2002). Hubungan Intensitas Menonton Tayangan Katakan Cintadi RCTI dan Interaksi dengan Teman Sebaya dengan Perilaku Imitasi dalamMengungkapkan Cinta. Skripsi. Universitas Diponegoro
机译:电视上观看烹饪节目的强度与烹饪节目主持人的能力与听众对烹饪语言的兴趣的关系的描述满足完成Diponegoro大学社会和政治学院传播科学教育部第一步的要求设计者名称:DITA PURMIA UTAMINIM:D2C008083JUVICE COMMUNICATION ILMOUNCES烹饪节目的强度以及首席厨师长在电视上的烹饪能力烹饪爱好者的烹饪节目名称:DITA PURMIA UTAMINIM:D2C008083如今,女性不仅成为家庭主妇,而且选择从事职业。在忙碌的职业生涯中,一些妇女不再关注家庭作业,尤其是烹饪。电视上各种新格式的烹饪节目的出现,并由称职的主厨指导,对观众特别有吸引力。烹饪节目具有不同的听众对象,从无法烹饪的听众到烹饪领域的专家。本研究旨在确定电视上观看烹饪节目的强度与节目主持人的能力之间的关系,以匹配听众对烹饪的兴趣。本研究是一种定量研究的解释型研究。使用的理论是社会学习理论(Bandura,1977),能力理论(Agung,2007)和大众传播的影响(Chaffee,1980)。该研究的人群为三宝垄的青春期女孩和家庭主妇,他们在电视上观看烹饪节目。所使用的采样技术是意外采样技术,总共有50个人。所使用的数据分析技术是定量统计测试,使用SPSS 17程序(统计产品和服务解决方案)的计算进行了秩Kendall相关分析,研究结果表明,在电视(X1)上观看电视节目的强度显然与观众的烹饪兴趣无关。 (Y),这是通过统计测试计算得出的,其中错误概率(sig)为0.629(> 0.05)。厨师主持人在烹饪程序(X2)中的能力也与观众对烹饪(Y)的兴趣无关。这是基于假设测试数据得出的,错误概率(sig)为0.862(> 0.05)。三个变量的测试结果,即观看电视烹饪节目的强度(X1)和厨师主持人在所关注的烹饪节目中的能力(X2)之间使用肯德尔(Kendall)相关技术的烹饪对象(Y)的概率值为0,000。因此,sig为0,000 <0.05,这意味着此变量的价格具有显着的关系。因此,从统计学上讲,可以说“在电视上观看烹饪节目的强度(X1)与厨师主持人在烹饪节目中的能力(X2)之间关系到听众对烹饪的兴趣(Y)。”因此,这意味着当在电视上观看烹饪节目的强度很高并且厨师主持人在烹饪节目中的能力很好时,那么观众对烹饪就更加感兴趣。厨师主持人能力; InterestIncorrectABSTRIC标题:电视中的收看计划与主讲人之间的相关性\烹饪计划的兼容性与听众\烹饪的兴趣:美国杜拉·普里米娅·乌塔米尼(DURA PURMIA UTAMINEIME),a。在职业生涯的第一时间,大多数女性不再看家务,尤其是做饭,电视上涌现了各种新形式的烹饪节目,并由一位称职的厨师主持人指导,这对观众特别有吸引力。从无法烹饪的观众到烹饪领域的专家,烹饪节目具有不同的受众特征,本研究旨在了解在电视上观看烹饪节目的强度与厨师主持人之间的相关性。烹饪程序的能力与观众对烹饪的兴趣。这是一种定量的解释型。使用的理论是社会学习理论(Bandura,1977),能力理论(Agung,2007)和大众传播的影响(Chaffee)。(1980)。这项研究的人群是三宝垄的年轻妇女和家庭主妇,他们在电视上观看烹饪节目。使用的采样技术是对kebetulan进行采样(偶然采样),样本数量为50人。所使用的数据分析技术是采用Kendall秩相关分析和SPSS 17(统计产品和服务解决方案)的计算进行统计检验后得出的定量结果。结果表明,在电视(X1)上观看烹饪节目的强度与观众无关对烹饪的兴趣(Y),通过计算得出,方法是通过统计测试误差概率(sig)为0.629(> 0.05)获得。厨师主持人的烹饪程序能力(X2)也与观众对烹饪的兴趣(Y)无关。这基于假设数据检验,得出的错误概率(sig)为0.862(> 0.05)。这三个变量的测试结果,即在电视上观看烹饪节目的变量强度(X1)和厨师演示者对烹饪节目的胜任能力(X2),使用肯德尔相关技术显示了观众对烹饪兴趣的掌握程度(Y),显示了0.000。因此,sig为0.000 <0.05,这意味着这些变量的价格具有显着的关系。因此,从统计学上讲,可以说“观看电视节目(X1)的强度和厨师主持人的烹饪节目(X2)的能力与观众的烹饪兴趣(Y)之间存在相关性”。因此,这意味着当人们在电视上观看烹饪节目的强度很高,并且厨师主持人的烹饪节目能力更强时,观众对烹饪的兴趣就更大了。关键词:观看烹饪节目的强度,厨师主持人的烹饪节目能力,兴趣在烹饪中PENDAHULUANPerkembangan teknologi komunikasi massa dalam bentuk media massa khususnyamedia televisi telah membuat dunia semakin kecil。广播电视新闻网互联网新闻网杨孟加里尔梅林塔西斯batas-batas negara tampaknya tidak dapat terbendung olehjarak,ruang,dan waktu(库斯旺迪,2008:33)通讯社电视新闻电视网Yang begitu luas,穆卡尼卡达帕特·门杜孔·基宁加努鲁鲁·马斯亚拉卡特·扬·特里巴特·达拉姆·巴巴盖·森迪·基希杜潘·索萨尔·贝加·塞卡拉·波利蒂克,埃科诺米,丹·布达亚(库斯旺迪,2008:33)。 Maka dari itu,televisi harus menampilkanprogram-program yang berkualitas,Menarik dan mendidik masyarakat.Untuk mengambil hati sekaligus memuaskan khalayaknya,berbagai stasiun televisiswasta memprodukak kanganyakaniatimin anadiaminah anadiminah ak dianadiranakan punditayangkan。 Mulai dari tayangan berita,信息娱乐,berita kriminal,真人秀,kuliner,acara musik bahkan acara yang saat ini banyak diminati yaitu程序acara memasak。私人情报局(Panan dan information information tentang barang)ataupun gagasan yang menggunakan mediamassa(Rakmat,2000:52)。 Apabila penonton sering menonton程序memasak,makainformasi mengenai程序dan apa yang disajikan dalam程序tersebut akan semakinbanyak diterima.Di zaman globalisasi seperti sekarang ini,ada pula yangyang。 Banyak perempuan yang melakukan peransebagai laki-laki,yakni bekerja mencari nafkah。 Ketika seorang istri berkarir di luar rumahurusan rumah tangga biasanya tidak tertangani semua,khususnya memasak。程序acara memasak memiliki konsep yang sangat menarik。 Diselingi dengan acaratravelling yang menambah daya tarik bagi penontonnya。 Selain itu主厨节目主持人yangdipakai dalam节目主持人memasak tersebut adalah主厨yang memang berkompetendan memiliki banyak pengalaman dalam dunia memasak.Dengan konsep acara dan kompetensi主播节目主持人手工yang dimiliki oleh节目主持人梅米利基(Mamiliki)Berbagai玛卡(Macam)卡拉特(Karakter)彭顿(Ponton) Mulai Penonton Yang Tidak Bisa Memasak Hingga Penonton Yang Ahlimemasak.Kompetensi komunikasi厨师主持人yang baik akan mempengaruhi minat penontonuntuk memasak。 Penonton yang kurang berminat memasak akan menjadi berminat untukmemasak dan yang gemar memasak akan semakin meningkatkan kreativitasnya dalammemasak。 Tidak hanya memenuhi kebutuhan akan hiburan saja,namun dapat memberikansuatu manfaat dan pembelajaran bagi yang menyaksikan program tersebut.Berdasarkan hal tersebut diatas,muncul suatu pertanyaan,在电视上观看烹饪节目的强度与厨师主持人在烹饪节目中的能力与观众对烹饪的兴趣之间是否存在关系?本研究中使用的理论是“社会学习理论”(Bandura)。亲社会行为之一是拥有使自己和他人受益的技能。这些技能通常是通过人际交往渠道获得的:父母,上级,培训者或老师在现代世界中,教育的一部分任务是由大众媒体完成的。根据Bandura的说法,我们不仅从直接的经验中学到东西,而且还从模仿或建模(建模)中学到东西。行为是认知和环境因素的结果,也就是说,如果我们观察到积极的学术间关系和我们的自我特征,我们就能具备一定的技能(Rakhmad,2005:240),根据Steven M. Chaffee的说法(Rakmat,2005:218) )看到大众媒体消息所造成的影响就是看到大众传播受众发生的变化类型,即:1。当大众传播改变了公众的已知,理解或感知时,就会发生认知作用。认知与知识,技能和信息的传递有关。当大众传播改变了公众的感觉,喜欢或讨厌时,就会发生情感影响。变化通过感觉,情感,态度或价值观的变化来表示。行为影响指可以观察到的真实行为变化,例如行为模式,活动和行为习惯(Rakmat,2005:219),在上述三种影响中,最突出的影响是认知和情感影响,即观看烹饪程序的人或观众电视上的节目可以改变观众所了解,理解或感知的内容。通过在电视上观看烹饪节目,可以改变观众的感觉,喜欢或讨厌的事物。约翰逊(Suparno,2001:27)认为,以前不喜欢烹饪的人会尝试学习烹饪,而以前喜欢烹饪的人会进一步提高他们在烹饪领域的乐趣,这些变化可以证明这一点。在理想的条件下。据说,理性的表现是因为人们必须有目的或方向,并且他知道他要做什么,为什么要这样做。沟通活动中包含的沟通的基本概念可以在人类的沟通过程中得到解释,即(Winarso,2005:5);来源-接收者,发送密码-了解密码,能力,信息,反馈,反馈,渠道,干扰,背景,经验领域,影响和道德规范。本研究使用的类型是解释性的,解释了在厨房观看烹饪节目的强度之间的关系。电视和厨师主持人在烹饪节目中的能力,以使听众对烹饪产生兴趣。这项研究的人口是三宝垄市的青少年女孩和家庭主妇,他们在电视上观看烹饪节目。研究样本的数量是50名少女和家庭主妇,他们在三宝垄市的电视上观看烹饪节目。由于电视上观看烹饪节目的观众数量未知,因此研究人员使用了意外采样技术。该技术选择碰巧发现符合特定条件的任何人,至于所使用的数据分析技术是使用SPSS(统计产品和服务解决方案)程序版本17.0进行计算的Rank Kendall相关系数分析。 -0.064,概率误差(sig)为0.629。因此,sig为0.629> 0.05,这意味着两个变量之间的关系不显着。因此,研究假设指出,在电视上观看烹饪节目的强度与观众的烹饪兴趣之间存在正相关关系。这可以通过使用关于大众传播的传播效果的个体差异理论(大众传播效应的个体差异理论)来解释,根据这种理论,每个个体都不是同等关注,重要,可信赖和有价值的,然后自动选择他们对传播的选择性(Liliweri,1991:106)。上述理论是根据搜索和数据处理的结果得出的,该结果表明,尽管观看烹饪节目的强度有所不同(或多或少),但不一定会改变观众对烹饪的兴趣。以上得出相关系数为-0.025,错误概率(sig)为0.862。因此,sig为0.862> 0.05,这意味着两个变量之间的关系不显着。因此,研究假设陈述了厨师主持人在烹饪程序中的能力与听众对烹饪的兴趣之间存在正相关的研究假设。戈登关于能力概念中包含的某些领域的观点(在Mulyasa,2004:77)中可以解释这一点,即:-知识,即认知领域的意识;-理解(理解),即认知者拥有的认知和情感深度个体。-能力(技能)是个人执行任务或工作所拥有的东西。-态度(态度)是对来自外界(快乐或不快乐,喜欢或不喜欢)的刺激的反应。-兴趣(兴趣)是某人做某事的趋势。每个人产生的兴趣会有所不同,主持人的能力也会对每个响应者(感兴趣或不感兴趣)产生不同的烹饪兴趣。例如,主持人的厨师能力很高,没有伴随着观众对烹饪的兴趣。这种可能性是由于厨师主持人对菜品的烹饪难度很高而引起的,因此观众对烹饪没有兴趣,根据计算结果表明,一致性系数(W)为0.691。将W price转换为卡方公式后,可获得69.136的卡方价格,误差(sig)为0.000。因此,由于sig为0,000 <0.05,这意味着可变价格具有显着的关系,因此替代假设(Ha)被接受,零假设(Ho)被拒绝。因此,从统计上讲,该假设表明“在电视上观看烹饪节目的强度之间存在某种关系。 (X1)和厨师主持人在烹饪程序中的能力(X2)满足观众对烹饪的兴趣。”结束语大众传播媒体的功能是提供信息,教育和娱乐。通过电视上出现的许多烹饪程序,可以满足这三个功能的要求。通过烹饪程序,公众可以获得烹饪领域的许多信息,从各种菜肴的名称(来自国内和国外)到烹饪领域的术语不等。此外,烹饪程序还通过介绍菜品的食物加工过程来教育观众,在某些烹饪程序中,主厨演示者首先演示其烹饪过程,以使观众感到愉悦5.1。结论基于已完成的研究,可以得出以下结论:1。在电视上观看烹饪节目的强度与观众烹饪的兴趣无关。这是通过统计测试的计算结果证明的,其中的错误概率(sig)为0.629,相关系数为-0.064.2。厨师主持人在烹饪节目中的能力与观众对烹饪的兴趣无关。这是通过统计测试的计算结果证明的,其中的错误概率(sig)为0.862,相关系数为-0.025.3。在电视上观看烹饪节目的强度以及厨师主持人在烹饪节目中的能力与观众对烹饪的兴趣有关。这是通过统计测试计算得出的,概率误差(sig)为0,000.5.2。建议以下是可以基于已完成的研究提交的建议:1。烹饪程序在满足听众对烹饪领域信息的需求中起着重要作用,并且是听众学习的一种手段。因此,希望可以以更多样化的格式呈现烹饪程序,从而使观看者对观看它更加感兴趣。例如,介绍一个在叶子上的来宾星2。烹饪计划的厨师主持人还必须通过展示更多易于获取食材的食品创新和烹饪方面的信息来继续提高自己的能力,例如,将印尼美食与意大利美食相结合。 2007。人力资本能力。雅加达:PT。 Elex Media Komputindo,Suharsimi的Arikunto。 2005。《教育评估基础》。雅加达:布米·布米·阿克萨拉·邦宁(Bumi AksaraBungin)。 2008。大众传媒社会建设。雅加达:Kencana Predana MediaGroup.DeVito,Joseph。 1997.《人类交流:基础讲座(第五版)》,HarperCollin Publishers Inc.,Effendi,Onong U.,1997,交流理论与实践。万隆:YouthRosdakarya.Effendy,Onong U.,1986年。《沟通的维度》。万隆:邮政信箱272。 2007。抽样技术:舆论分析。日惹:PT.LKiS PelangiAksara.Griffin,Em。 1991年。传播理论初探。纽约:麦格劳-希尔·赫洛克,伊丽莎白·B。1999年。发展心理学。雅加达:Erlangga,Irwanto。 2002年。一般心理学。雅加达:PT。普雷纳林多·贾纳维。 2011年。教师能力:专业教师形象。万隆:Alfabeta。Kartono,Kartini。 1996年。社会研究方法论导论。万隆:万旺(Manwan Maju Kuswandi)。 1996年。《大众传播:电视媒体分析》。雅加达:PT。Rineka Cipta。Wawan,库斯旺迪。 2008。《大众传播:大众文化的互动分析》。雅加达:Rineka Cipta,阿里,利里韦里,1991。了解沟通在社会中的作用。万隆:Citra Aditya Bakti小约翰,斯蒂芬·W和凯伦·A·福斯。 2009.传播理论(人类传播理论)第9版。雅加达:萨兰巴·曼尼卡(Salemba Humanika)。 2007。研究方法论。雅加达:PT。 Tramaya.Mulyasa,E.,2004年。《基于能力的课程》。万隆:Rosdakarya Nasution青年,2009年。研究方法:科学研究。雅加达:PT。布米·阿克萨拉(Bumi Aksara)。 2010。媒体经济学。雅加达:PT。拉贾·格拉芬多·佩萨达(Raja Grafindo Persada),拉赫玛特(Jakhaluddin)。 2000。传播心理学。万隆:PT。青年罗斯达卡亚(Rosdakarya)。 2005。传播心理学。万隆:PT。 Rosdakarya青少年,Ruslan,Rusdy。 2004。公共关系与传播研究方法。雅加达:PT。Raya Grafindo Persada。Samovar,Larry。答:Richard E. Porter,Edwin R. Mc Daniel。 2010。跨文化交流(问题7)。雅加达:Salemba Humanika,Singarimbun,Masri。 1995.调查研究方法论。雅加达:PT。图书馆LP3ES。Subroto,Darwanto Sastro。 1992年,电视作为教育,日惹:杜塔·瓦卡纳大学出版社,瓦斯蒂·苏曼托,1984年。教育心理学。雅加达:Suhaenah的Bina Aksara Suparno。 2001。建设能力。 Jakarta Supranto,J。2000。采样技术。雅加达:PT。 Rineksa Cipta,Winarno,Surakhmah 1982年。科学研究​​概论。万隆:塔西托(Tarsito),席亚(Suah),穆希宾(Muhibbin)。 2005。学习心理学。雅加达:PT。 Raja Grafindo Persada Tubbs,Stewart L和Sylvia Moss。 1996年。人类交流:交流的语境。万隆:PT。青少年罗斯达卡亚(Rosdakarya),威博沃,弗雷德。 2007年。电视节目制作工程。日惹:Pinus Books Publisher.Winarni。 2003年。《大众传播:入门》。玛琅:UMM出版社Winarso,Heru Puji。 2005。大众传播社会学。雅加达:文学介绍;互联网:早期。 (2011)。不要犹豫,选择“厨师”职业。 Inhttp://female.kompas.com/read/2011/05/30/15160929/Profesi.Chef.Semakin.Dari Search。10月5日,21.35 WIBFuadi下载。 (2011)青年与烹饪业务。 Inhttp://crazystress.blogspot.com/2009/12/remaja-dan-bisnis-kuliner.html。 2月7日在SIB Teguh的WIBGembur 20.15下载。 (2013)。 Rennee专业厨师。 Inhttp://peacockbistro.blogspot.com/2013/03/rennee-sang-chef-professional.html?M =1。如果女性不能做饭,则于4月2日WIB下载。 (2010)。 Inhttp://cleoditra.student.fkip.uns.ac.id/2010/07/17/jika-wanita-tak-bisa-memasak/。4月2日在Nurul WIBUlfah的17.25下载。 (2009)。难以烹饪的职业女性。 Inhttp://health.detik.com/read/2009/09/11/073444/1201160/764/困难在于-采取行动-妇女-职业。 2月7日在Alfi Muhimmatul的WIB Fauziyyah的20.03下载。 (2011)。解放而不侵犯自然。 Inhttp://kampus.okezone.com/read/2011/12/22/367/545767/redirect。 2月15日在Triwik的WIB Kurniasari的06.30下载。 (2009)。巴拉·帕蒂拉德贾瓦尼Inhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bara_Pattiradjawane。 4月27日17:14下载WIB6印度尼西亚最美丽的厨师。 (2011)。在http://coba-liat.blogspot.com/2012/09/6-cheftercantik-di-Indonesia.html中。 4月27日在Dudi WIB Jaya下载。 (2011)。在http://dudijaya.blogspot.com/2011/07/profil-biodata-chefjuna.html中。 4月27日在Dudi WIB Jaya下载。 (2011)。在http://dudijaya.blogspot.com/2011/06/profil-biodata-chefmarinka.html中。 4月27日在WIB New Culinary于17.32下载。 (2011)。在http://www.indomarketplace.com/topic/497。4月27日18:00 WIB Profiles Rudy Choirudin下载。 (2012)。在http://id.wikipedia.org/wiki/Rudy_Choirudin中。 4月27日在Yeni WIBZR于18:11下载。 (2013)。 Inhttp://contactpersonchefbillydancorrypamela.blogspot.com/2013/02/profile-chefbilly-kalangi.html。西印尼时间4月27日18:30下载,结识Muto厨师。 (2013)。在http://infotegal.com/2013/02/mengenal-chef-muto/中下载。4月27日,19.15 WIB描述:Ariesyani的Arleen。 (2011)。美国Masterchef计划印象对ChannelStarworld的烹饪兴趣(Binus大学酒店管理系学生的研究),描述性内容,Bina Nusantara。,迪亚·阿鲁姆(Diah Arum)。 (2005)。在电视上观看选秀节目的强度,儿童参加比赛的动机与儿童发展才能的需求之间的关系。论文。 Diponegore大学,巴渝维塔Al-Hayuantana。 (2002)。强度关系观看显示在RCTI上表示爱,并在表达爱时与具有模仿行为的同伴互动。论文。迪蓬五郎大学

著录项

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号