Kota Semarang mempunyai sistem transportasi yang relatif baru yaitu Bus Trans Semarang. Salah satu permasalahan transportasi ini adalah penempatan lokasi shelter yang tidak strategis yang menyebabkan ketidak-efektifan shelter untuk menampung penumpang.Penelitan ini bertujuan untuk (a) memetakan sebaran shelter Bus Trans Semarang, (b) menganalisa hubungan antara lokasi shelter dengan potensi bangkitan dan tarikan, dan (c) mengevaluasi lokasi Shelter Bus Trans Semarang dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi. Hasilnya adalah (a) shelter Bus Trans Semarang tersebar memanjang dari Terminal Mangkang ke Terminal Penggaron dan dari Terminal Terboyo ke Terminal Sisemut dengan shelter transfer berada di shelter SMA 5 (b) Shelter bangkitan tinggi terdapat pada shelter Pandanaran, dan bangkitan rendah terdapat pada shelter Bukopin. Tarikan sangat tinggi terdapat pada shelter SMA 5, dan tarikan rendah tedapat pada shelter PLN Krapyak. (c) dari 69 pasang shelter Bus Trans Semarang, sebanyak 36 shelter tidak efektif.
展开▼