首页> 外文OA文献 >Analisis strategi pemasaran furnitur bambu cv.suratin bambu untuk pasar eskpor
【2h】

Analisis strategi pemasaran furnitur bambu cv.suratin bambu untuk pasar eskpor

机译:竹制家具素拉丁竹出口市场的营销策略分析

摘要

Saat ini perkembangan industri furnitur khususnya di Indonesia sudah berkembang cukup pesat. Pesatnya perkembangan bisnis properti mempengaruhi permintaan yang mengakibatkan permintaan furnitur semakin meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini ekspor furnitur di Indonesia masih didominasi oleh furnitur dari bahan baku kayu . Akan tetapi sejak pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan dalam INPRES No.4 Tahun 2005 mengenai pelarangan penebangan hutan secara liar, telah berdampak besar khususnya pada industri furnitur yang terbuat dari kayu. Kebijakan pemerintah tersebut menyebabkan para pengusaha industri furnitur di Indonesia cukup sulit mendapatkan bahan baku kayu, sehingga diperlukan bahan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan dan dapat menggantikan peran kayu tanpa mengurangi kualitas produk furnitur yang dihasilkan. Bahan baku alternatif tersebut antara lain adalah bambu.udCV. Suratin Bamboo adalah salah satu unit bisnis usaha kecil menengah (UKM) yang sudah berdiri sejak tahun 1991 dan bergerak dalam bidang pembuatan furnitur bambu. Sebagian besar produk yang dihasilkan adalah untuk pasar ekspor dengan perbandingan 70% untuk pasar ekspor dan 30% untuk pasar lokal. Konsumen CV. Suratin Bamboo adalah para distributor yang memiliki showroom khusus furnitur yang akan dijual kembali di negaranya masing-masing dengan pasar sasarannya adalah golongan menengah ke atas.Sebagian besar konsumennya adalah negara-negara di Eropa. Pada tahun 2010 dan 2011 terjadi penurunan penjualan. Hal tersebut antara lain disebabkan karena adanya krisis ekonomi di Eropa, kurang aktifnya pemasaran dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini sehingga konsumennya tidak bertambah. Oleh karena itu dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat bagi CV. Suratin Bamboo agar mampu bertahan bertahan dan merebut pangsa pasar global.udTujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis strategi pemasaran yang dijalankan CV. Suratin Bamboo saat ini; (2) Menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha furnitur bambu CV. Suratin Bamboo; (3) Menentukan strategi prioritas yang sesuai untuk diterapkan oleh CV. Suratin Bamboo. udPenelitian ini dilakukan di CV. Suratin Bamboo, di Jalan Raya Pangeran Assogiri, Kel. Tanah Baru, Bogor Utara 16170-Jawa Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus 2012 sampai dengan November 2012. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan contoh dilakukan dengan teknik purposive sampling yang didasarkan pada pertimbangan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman responden. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis faktor internal dan eksternal, analisis persaingan industri (Porter's Five Forces Model) , matriks IFE dan EFE, analisis SWOT, dan analisis QSPM.udBerdasarkan analisis faktor strategis internal didapatkan 5 faktor strategis kekuatan dan 7 faktor strategis kelemahan. Urutan untuk faktor strategis kekuatan tersebut antara lain: (1) kualitas produk yang unggul; (2) tenaga kerja pemasaran yang berpendidikan; (3) harga jual yang fleksibel; (4) pengendalian mutu yang ketat; (5) lokasi pabrik yang strategis. Sedangkan urutan untuk faktor strategis kelemahan antara lain: (1) keterbatasan modal; (2) kurang gencarnya promosi; (3) kurangnya tenaga kerja pemasaran (4) kurangnya inovasi desain baru; (5) sistem keuangan yang masih sederhana; (6) estimasi harga produk baru masih sulit ditentukan; (7) pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik.udBerdasarkan analisis persaingan industri (Porter's Five Forces Model) yang dilakukan memberikan gambaran secara menyeluruh bahwa industri furnitur memiliki intensitas persaingan kategori sedang. Urutan ancaman tertinggi dalam industri furnitur bambu ini adalah: (1) ancaman pendatang baru; (2) Kekuatan tawar menawar pemasok; (3) Ancaman produk pengganti/ subtitusi; (4) Persaingan antar perusahaan dalam industri; (5) Ancaman pendatang baru.udBerdasarkan analisis faktor strategis eksternal didapatkan 5 faktor strategis peluang dan 5 faktor strategis ancaman. Faktor strategis peluang tersebut antara lain: ud(1) dukungan pemerintah untuk meningkatkan ekspor produk bambu; (2) perubahan gaya hidup ke arah natural; (3) teknologi yang berkembang; (4) trend ekspor furnitur yang terus meningkat menempati urutan yang tertinggi; (5) bahan baku utama mudah didapat. Sedangkan urutan untuk faktor ancaman utama adalah : (1) krisis ekonomi di Amerika dan Eropa; (2) pendatang baru yang bermunculan; (3) adanya peniruan model oleh perusahaan lain; (4) belum adanya perlindungan pemerintah mengenai perlindungan ekspor bambu; (5) sulitnya mendapatkan hak cipta.udBedasarkan matriks IE, posisi CV. Suratin Bamboo berada di posisi kuadran II (dua) yaitu strategi tumbuh dan dikembangkan. Tahap selanjutnya adalah tahap pencocokan untuk menghasilkan alternatif strategi menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan matriks SWOT didapatkan 5 strategi alternatif, yaitu: (1) strategi pengembangan produk; (2) strategi membangun kemitraan strategis; (3)strategi meningkatkan kegiatan pemasaran; (4) strategi peningkatan pelayanan, kualitas dan jaringan usaha; (5) strategi pengembangan pasar.udTahapan terakhir adalah penetapan strategi prioritas dengan menggunakan analisis QSPM. Dari analisis QSPM dapat diketahui bahwa strategi prioritas tertinggi adalah : (1) strategi pengembangan pasar; (2) strategi meningkatkan kegiatan pemasaran; (3) strategi pengembangan produk; (4) strategi peningkatan pelayanan dan jaringan usaha; (5) strategi membangun kemitraan strategis.ud
机译:当前,家具业的发展,特别是在印度尼西亚,发展很快。房地产业务的快速发展影响了需求,导致家具需求逐年增加。目前,印尼的家具出口仍以木材原料的家具为主。但是,自从印度尼西亚共和国政府在2005年第4号INPRES中发布了关于禁止非法采伐的法规以来,这尤其对木材家具业产生了重大影响。这项政府政策使印度尼西亚的家具行业企业家很难获得木材原材料,因此需要替代材料,这些材料更加环保,可以替代木材的作用而又不降低所生产家具产品的质量。替代原材料包括竹子。 Suratin Bamboo是自1991年成立以来的中小型业务单位(UKM)之一,从事竹家具的制造。生产的大多数产品用于出口市场,出口市场占70%,本地市场占30%。消费者简历。 Suratin Bamboo是一家分销商,拥有一个特殊的家具展厅,该家具展厅将在各自的国家/地区转售,目标市场是中上阶层,大多数消费者位于欧洲国家/地区。在2010年和2011年,销售下降。部分原因是由于欧洲的经济危机,最近两年缺乏有效的营销,因此消费者没有增加。因此,我们需要正确的简历营销策略。 Suratin Bamboo为了能够生存并抢占全球市场份额,本研究的目标是:(1)分析CV实施的营销策略。此刻Suratin Bamboo; (2)分析影响竹家具业务简历的内部和外部环境条件。 Suratin竹子; (3)确定简历应采用的适当优先级策略。 Suratin竹子。这项研究是在简历上进行的。 Suratin Bamboo,在Jalan Raya Assogiri,例如。 Tanah Baru,茂物Utara 16170-West Java,于2012年8月至2012年11月进行。本研究中使用的研究方法是采用案例研究的描述性研究方法。抽样是根据目标受访者的专业知识,知识和经验采用有目的的抽样技术进行的。本研究中使用的数据类型为原始数据和辅助数据。本研究使用的分析工具包括内部和外部因素分析,行业竞争分析(波特五力模型),IFE和EFE矩阵,SWOT分析和QSPM分析,在内部战略因素分析的基础上获得了5个战略实力因素和7个弱点战略因素。战略实力因素的顺序包括:(1)卓越的产品质量; (2)受过良好教育的营销人员; (3)销售价格灵活; (4)严格的质量控制; (5)工厂战略位置。战略因素弱点的顺序包括:(1)资本限制; (2)缺乏晋升; (3)缺乏营销人员(4)缺乏新的设计创新; (五)简单的财务制度; (6)新产品价格的估计仍难以确定; (7)决策仍由所有者主导,根据行业竞争分析(波特五力模型),可以得出一张综合图景,表明家具行业具有中等竞争强度。竹家具行业威胁的最高顺序是:(1)新来者的威胁; (二)供应商的议价能力; (3)替代品/替代产品的威胁; (四)行业公司之间的竞争; (5)新进入者的威胁:在分析外部战略因素的基础上,机会因素有5个战略因素,威胁因素有5个战略因素。机遇的战略因素包括:(1)政府对增加竹制品出口的支持; (2)生活方式向自然方向转变; (三)开发技术; (4)家具出口持续增长趋势排名最高; (5)主要原料容易获得。主要威胁因素的顺序是:(1)欧美经济危机; (2)新来者; (3)另一公司冒充了模特儿模仿行为; (4)没有关于保护竹子出口的政府保护; (5)获得版权的困难。基于IE矩阵,简历位置。 Suratin Bamboo位于第二象限(两个),这是一项成长和发展战略。下一阶段是使用SWOT分析产生替代策略的匹配阶段。根据SWOT矩阵,有5种替代策略,即:(1)产品开发策略; (二)建立战略伙伴关系的战略; (3)增加营销活动的策略; (4)改善服务,质量和业务网络的策略; (5)市场发展策略最后阶段是使用QSPM分析确定优先级策略。从QSPM分析可以看出,最优先的策略是:(1)市场开发策略; (2)增加营销活动的策略; (3)产品开发策略; (4)改善服务和业务网络的策略; (五)建立战略伙伴关系的战略

著录项

  • 作者

    Kurnianingsih Susi;

  • 作者单位
  • 年度 2013
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号