Peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 4,2 persen ditriwulan ke III tahun 2009 (BPS 2009), Peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut ditunjang dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor pertanian sebesar 7,3 persen (BPS 2009). Dengan pertumbuhan sektor pertanian yang besar maka mengindikasikan beras merupakan salah satu komoditi potensial yang memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, dimana lebih dari 203 juta penduduk Indonesia sebagai konsumennya.udPertumbuhan ekonomi tersebut berdampak langsung pada peningkatan taraf hidup yang mempengaruhi pola konsumsi seseorang terhadap bahan pangan dalam hal ini beras. Kebiasaan konsumen dalam mengkonsumsi beras medium akan berubah dan memilih untuk mengkonsumsi beras premium sebagai pilihan untuk memuaskan keinginan yang harus didapatkan ketika kemampuan daya belinya meningkat. Perubahan pola konsumsi terhadap beras, menjadikan beras premium sebagai komoditi pangan yang potensial, sehingga membuka peluang yang lebih besar bagi dunia usaha perberasan.udDengan semakin besar terbukanya peluang usaha beras premium, maka berdampak pada persaingan yang ketat antar perusahaan industri beras premium. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam konteks persaingan dalam industri beras premium, adalah bagaimana mengetahui kebutuhan konsumen terhadap kualitas beras premium, karena pada umumnya dalam pasar, pemahaman konsumen terhadap beras premium hanya berdasarkan varietas (jenis beras), rasa, harga, dan penampakan secara visual kualitas beras, sedangkan faktor lain yang terkandung di dalam unsur beras premium tidaklah mereka pahami, karena keterbatasan pengetahuan terhadap kualitas, merupakan salah satu penyebab terabaikannya masalah ini, padahal derajad sosoh, butir patah, menir, dan rasa serta aromanya merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas beras. udUntuk mengetahui seberapa besar kualitas beras dapat mempengaruhi penjualan beras premium maka, perlu suatu penelitian tentang pengaruh kualitas beras terhadap penjualan beras premium dengan perumusan masalah sebagai berikut : (a) adakah pengaruh butir patah dan menir terhadap penjualan beras premium jika butir patah dan menir ditambahkan dalam unsur beras premium. (b) seberapa banyak penambahan jumlah butir patah dan menir dapat mempengaruhi penjualan beras premium. (c) mengukur seberapa besar pengaruh butir patah dan Menir terhadap penjualan beras premium, sehingga dapat diketahui besaran penambahan butir patah dan Menir dapat dilakukan produsen untuk memaksimalkan penjualan tanpa mengurangi tingkat kepercayaan konsumen dalam pembelian beras premium. udSedangkan tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah : (a) Menganalisis tingkat penjualan terhadap beras premium. (b) Mengindentifikasi jumlah butir patah maupun menir yang mempengaruhi beras premium. (c) Menganalisis besaran persentase kewajaran penambahan butir patah dan menir pada beras premium. (d) Menjelaskan bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi kualitas beras premium untuk mencapai keuntungan penjualan tanpa mengurangi selera konsumen dalam mengkonsumsi beras premium.udPendekatan penelitian yang dilakukan adalah pendekatan deskriptif dengan tujuan agar hasil penelitian dapat menggambarkan dengan baik hubungan antara variabel yang terkandung dalam beras premium terhadap penjualannya, dengan berpedoman pada hasil yang diperoleh melalui metode Kuasi Eksperimen. Penggunaan Kuasi eksperimen mengingat sulitnya menemukan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.Untuk mempermudah analisis digunakan aplikasi pengolah data SPSS (Statistical Program For Social Science), yang merupakan paket program aplikasi komputer untuk menganalisis data-data statistik.udDari hasil analisis dapat diimpulkan bahwa variabel Butir patah, Menir, Beras Ramos IR.64 dan Beras Rojolele secara simultan/bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap penjualan Beras Premium di Pasar Induk Beras Cipinang. Variabel Butir patah Menir, Beras Ramos IR.64 dan Beras Rojolele secara Parsial juga mempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap penjualan Beras Premium di Pasar Induk Beras Cipinang. Sedangkan Variabel Butir Patah memberikan pengaruh terhadap penjualan sebesar 4.71%, sedangkan Menir memberikan pengaruh sebesar -0.3%, untuk Beras Ramos (IR 64) memberikan pengaruh 24.8% dan Beras Rojolele memberikan pengaruh sebesar -2.40% untuk pengaruh Butir Patah, Menir, Beras ramos (IR64), dan Beras Rojolele yang di berikan terhadap penjualan beras Premium yang di jual di Pasar Induk Beras Cipinang sebesar 26.8% sedangkan sisanya yaitu sebesar 73.2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.udBeberapa saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah (1) Walaupun peningkatan Butir Patah dan menir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penjualan beras Premium, namun untuk melindungi hak konsumen maka perlu dilakukan pencantuman standart mutu sebagai jaminan kualitas terhadap produk yang di jual. (2) Untuk membentuk persaingan antara produk maka pedagang sebaiknya mematentkan Merk sendiri sebagai indentitas produk. (3) Menerima beras dari pemasok yang sama dalam setiap penerimaan barang, pada satu merk yang sama untuk menjamin kualitas beras yang dijual tetap terjaga.ud
展开▼