首页> 外文OA文献 >Strategi bpr bank pasar bogor dalam meningkatkan kinerja pemberian kredit pedagang
【2h】

Strategi bpr bank pasar bogor dalam meningkatkan kinerja pemberian kredit pedagang

机译:茂物银行市场银行提高商户贷款绩效的策略

摘要

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Peran strategis sektor UMKM terbukti mampu bertahan menghadapi krisis ekonomi dan mampu menjadi lokomotif penggerak perekonomian bangsa. Peran strategis tersebut dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB), persentase unit UMKM, jumlah tenaga kerja yang terserap serta jumlah investasi UMKM yang meningkat setiap tahunnya. Jumlah investasi yang meningkat menunjukkan besarnya potensi UMKM sehingga menarik Lembaga Keuangan non Bank dan Lembaga Keuangan Bank untuk masuk ke dalam sektor UMKM dan menjadikan persaingan dalam kredit sektor UMKM semakin sengit. Ekspansi kredit baik Lembaga Keuangan non Bank dan Lembaga Keuangan Bank yang masuk ke sektor UMKM dinilai mengancam kelangsungan BPR yang selama ini fokus dalam pembiayaan sektor UMKM, ini terbukti dari berkurangnya jumlah BPR secara drastis sejak Bank non BPR masuk ke dalam sektor UMKM. BPR Bank Pasar Bogor sebagai salah satu BPR yang dimiliki oleh Pemkot Bogor melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga menunjukkan tren yang sama. Total kredit BPR Bank Pasar Bogor tahun 2009-2011 menunjukkan kecenderungan growth menurun, berdasarkan jenis produk kredit menunjukkan bahwa produk kredit pedagang dalam periode yang sama mengalami penurunan dan memiliki persentase lebih kecil dibandingkan dengan produk kredit karyawan. Berdasarkan Perda No 3 Tahun 2004, BPR Bank Pasar Bogor memiliki tujuan antara lain, membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat dan menanggulangi rentenir. Oleh sebab itu rendahnya persentase kredit pedagang secara internal menimbulkan keinginan dari pihak manajemen untuk meningkatkan kinerja pemberian kredit pedagang. Selain itu secara eksternal rencana peraturan Bank Indonesia mewajibkan perbankan nasional menyalurkan kredit mikro minimal 20 persen dari total kredit yang disalurkan. Oleh sebab itu, diperlukan strategi yang tepat untuk meningkatkan persentase dan jumlah kinerja kredit pedagang BPR Bank Pasar Bogor pada tahun-tahun berikutnya dibandingkan dengan kredit karyawan.udTujuan dari penelitian ini menganalisis kinerja BPR Bank Pasar Bogor dibandingkan dengan rata-rata industri BPR di Kota Bogor menggunakan metode CAMELS. Mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kinerja penyaluran kredit pedagang oleh BPR Bank Pasar Bogor. Memformulasikan berbagai strategi alternatif yang dapat dilakukan oleh Bank Pasar Bogor dalam meningkatkan kinerja penyaluran kredit pedagang serta merekomendasikan strategi prioritas yang dipilih oleh BPR Bank Pasar Bogor untuk meningkatkan kinerja penyaluran kredit pedagang.udPendekatan penelitian menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian pendekatan studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner kepada para pakar sebagai responden. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber melalui studi pustaka, instansi dan kelembagaan lainnya serta literatur internet. Teknik pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan kuisioer. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan deskriptif, kualitatif maupun kuantitatif dengan analisis CAMELS, External Factor Evaluation (EFE), Internal Factor Evaluation (IFE), Matriks IE (Internal-External), SWOT (Strengths- Weaknesses-Threats-Opportunities) dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).udHasil analisis CAMELS menunjukkan bahwa bobot nilai kredit BPR Bank Pasar Bogor sedikit lebih baik dibandingkan dengan rata-rata industri BPR di Kota Bogor. Bobot jumlah nilai kredit periode 2009-2011 berturut-turut sebesar 93.51 persen, 94.57 persen, dan 94.00 persen termasuk dalam kelompok sehat, sebaliknya rata-rata industri BPR di Kota Bogor mempunyai bobot nilai kredit sebesar 93.08 persen, 93.14 persen, dan 93.40 persen juga termasuk dalam kelompok sehat. Secara umum, jumlah nilai kredit antara BPR Bank Pasar Bogor dengan industri BPR di Kota Bogor tidak terlalu jauh selisih perbedaan nilainya. Hal ini menunjukkan bahwa secara rasio keuangan memiliki tingkat kesehatan bank yang sama.udIdentifikasi lingkungan eksternal diperoleh 9 (sembilan) faktor yang berpengaruh bagi kredit pedagang yang termasuk ke dalam peluang dan ancaman. Faktor peluang yaitu meningkatnya jumlah pembinaan UMKM oleh Dinas KUMKM sebesar 18 persen periode 2009-2011, jumlah perusahaan perdagangan UMKM Kota Bogor sebesar 99.9 persen, pertumbuhan UMKM Kota Bogor selama 2011 meningkat 7 persen, terdapat 7 pasar tradisional di Kota Bogor dengan total 7 102 kios dan los, dan calon debitur semakin terbuka terhadap perbankan. Faktor ancaman jumlah bank di Kota Bogor meningkat menurut jenis (20 persen) dan kantor (156 persen) di Kota Bogor dengan keunggulan modal, luasnya cakupan produk serta skala ekonomi, meningkatnya jumlah lembaga keuangan non bank yang menyalurkan kredit mikro dengan syarat yang lebih mudah, fleksibel dan cepat, tingkat resiko macet kredit mikro lebih tinggi dibandingkan dengan kredit lainnya dan debitur semakin banyak memiliki pilihan alternatif sumber dana kredit. Hasil EFE menunjukkan total skor tertimbang 2.209 berarti respon perusahaan belum mampu memanfaatkan peluang dan menimalisir ancaman yang ada.udIdentifikasi lingkungan internal diperoleh 12 (dua belas) faktor yang berpengaruh bagi kredit pedagang yang termasuk ke dalam kekuatan dan kelemahan. Faktor kekuatan yaitu dukungan yang kuat secara keuangan maupun non keuangan oleh Pemkot Kota Bogor selaku pemilik bank, parameter keuangan baik CAR, LDR, ROA, NPL diatas rata-rata industri BPR di Kota Bogor, suku bunga kredit rata-rata 18 persen lebih rendah dibandingkan rata-rata industri BPR di Kota Bogor sebesar 24 persen, proses persetujuan kredit dapat selesai dalam 1 hari sesuai dengan kelengkapan administrasi dengan pelayanan yang mudah, dan fleksibel, lokasi kantor dan kas terletak di area target nasabah (± 1 km) dan pendidikan dan pelatihan rutin diikuti SDM BPR Bank Pasar BOGOR baik yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia maupun LPPI. Faktor kelemahan belum adanya Key Performance Indicator (KPI) yang diterapkan oleh manajemen terhadap account officer, tidak ada produk kredit baru dalam 5 tahun terakhir, frekuensi promosi melalui periklanan masih kurang tepat karena hanya dilakukan melalui radio Pemkot Bogor, jabatan rangkap petugas kredit antara account officer dan marketing sehingga beban kerja terlalu besar, dan hanya memiliki 1 kantor pusat dan 1 kantor kas. Hasil IFE menunjukkan total skor tertimbang 2.658 berarti posisi internal BPR Bank Pasar Bogor kuat secara organisasi.udHasil analisis SWOT menghasilkan strategi S-O (1) yaitu mengintensifkan kerjasama dengan dinas UMKM, strategi S-O (2) yaitu melakukan kerjasama dengan paguyuban/komunitas pedagang, strategi W-O (1) yaitu membuka kantor kas/outlet, strategi W-O (2) yaitu menambah jumlah AO dan menerapkan KPI bagi petugas AO, strategi S-T (1) yaitu melakukan lingkage program dengan bank dan koperasi, strategi S-T (2) melakukan pembinaan untuk nasabah baru menjadi bankable dan strategi W-T (1) melakukan promosi produk yang lebih intensif dan tepat serta melakukan penambahan produk kredit baru. udHasil analisis QSPM menunjukkan bahwa total nilai daya tarik (sum total attractive score-STAS) tertinggi terdapat pada strategi S-O (1) Mengintensifkan kerjasama dengan dinas KUMKM dengan nilai 5.699, prioritas kedua adalah strategi W-O (2) Menambah jumlah AO dan menerapkan KPI bagi petugas AO nilai STAS 5.598, prioritas ketiga adalah strategi S-O (2) Melakukan kerjasama dengan paguyuban/komunitas pedagang nilai STAS 5.578, prioritas keempat strategi W-O (1) Membuka kantor kas/outlet nilai STAS 5.472. Peringkat kelima adalah strategi W-T Melakukan promosi produk yang lebih intensif dan tepat serta melakukan penambahan produk kredit baru nilai STAS 5,346. Peringkat keenam strategi S-T (2) Melakukan pembinaan untuk nasabah baru menjadi bankable dengan nilai STAS 5.343 serta peringkat ketujuh yaitu strategi S-T (1) Melakukan lingkage program dengan bank dan koperasi nilai STAS 5.018.ud
机译:事实证明,微型,中小型企业(MSME)在印尼经济中具有战略作用。事实证明,MSME部门的战略作用能够抵御经济危机,并成为该国经济的机车。从每年的国内生产总值(GDP),MSME单位的百分比,吸收的工人数量以及MSME投资数量可以看出战略作用。投资额的增加显示了MSME的巨大潜力,从而吸引了非银行金融机构和银行金融机构进入MSME领域,并使MSME部门信贷竞争日益激烈。非银行金融机构和进入MSME部门的银行金融机构的信贷扩张都被认为威胁到迄今为止专注于为MSME部门融资的农村银行的可持续性,这一点可以证明,因为自非农村银行进入MSME部门以来,农村银行的数量急剧减少。 BPR银行Pasar Bogor作为茂物市政府通过区域所有制企业(BUMD)拥有的BPR之一,也显示出相同的趋势。根据信贷产品的类型,BPR Bank Pasar Bogor在2009-2011年的总信贷显示出下降的趋势,表明同期的商人信贷产品经历了下降,并且与雇员信贷产品相比所占的比例较小。 BPR银行Pasar Bogor基于Perda第3/2004号,其目的之一是帮助和鼓励区域经济增长,以改善人民的生活水平并解决放债人。因此,商家信用的低百分比在内部提高了管理层改善商家信用绩效的愿望。此外,从外部看,印尼央行的监管计划要求国家银行分配小额信贷至少占渠道总信贷的20%。因此,需要采取正确的策略来提高BPR银行Pasar Bogor交易员在接下来的几年中与雇员贷款相比的信用绩效的百分比和金额。本研究的目的是分析BPR银行Pasar Bogor与城市中平均BPR行业相比的绩效茂物使用CAMELS方法。识别和评估影响BPR银行Pasar Bogor的商户信用分配绩效的外部和内部因素。拟定可用于改善商人信用分配绩效的各种替代策略,并推荐BPR银行将其用于改善商人信用分配绩效的优先策略,研究方法采用描述性方法和案例研究法。本研究中使用的数据是主要数据和辅助数据。主要数据是通过使用专家对被调查者的问卷的结构化访谈获得的。二级数据是通过文献研究,机构和其他机构以及互联网文献从各种来源获得的。本研究中的数据和信息收集技术是通过访谈和问卷调查进行的。数据处理和分析技术,使用CAMELS,描述性,定性和定量分析,外部因素评估(EFE),内部因素评估(IFE),IE矩阵(内部-外部),SWOT(优势-劣势-威胁-机会)和QSPM(QSPM)定量战略规划矩阵),CAMELS分析结果表明,BPR银行Pasar Bogor信用评分的权重略好于茂物市的平均BPR行业。健康人群中,2009-2011年期间总信用价值的权重分别为93.51%,94.57%和94.00%,而茂物市的农村银行业平均信用得分权重分别为93.8%,93.14%和93.40%。纳入健康组。通常,BPR银行Pasar Bogor与茂物BPR行业之间的信贷额与价值差相差不远。这表明财务比率具有与银行相同的稳健性,确定外部环境可获得9个(九个)影响交易者信誉的因素,这些因素包括在机会和威胁中。机会因素在2009-2011年期间使KUMKM办公室提供的UMKM教练数量增加了18%,茂物市的贸易公司数量增加了99.9%,2011年茂物市UMKM的增长率增加了7%,茂物市有7个传统市场,共有7102个自助服务亭和洛杉矶,潜在的债务人越来越多地向银行开放。威胁因素是茂物市的银行数量按类型(20%)和茂物市的办事处(156%)的增加而增加,这要归功于资本,产品覆盖范围和规模经济,越来越多的非银行金融机构以更轻松,更灵活和更快的条件提供小额贷款,与其他贷款相比,不良小额贷款的风险水平更高,债务人越来越多地选择信贷资金来源。 EFE结果显示,总权重得分为2209,这意味着该公司的对策未能充分利用机遇并最大限度地减少现有威胁,对内部环境的识别获得了12个(十二个)影响交易者信誉的因素,这些因素被包括在优缺点中。实力因素是茂物市政府作为银行的拥有者提供了强有力的财政和非财政支持,其财务参数均高于茂物市农村银行业的平均水平(CAR,LDR,ROA,NPL),信贷利率平均比其低18%茂物市的农村银行业平均水平为24%,可以根据行政要求在1天内完成信贷审批流程,并提供便捷,灵活的服务,办事处和现金地点均位于目标客户的区域(±1公里)内,并进行教育和培训印度尼西亚银行和LPPI共同组织的银行Pasar BOGOR HR例行跟进。弱点是客户服务人员的管理层缺乏关键绩效指标(KPI),在过去的5年中没有新的信贷产品,通过广告进行促销的频率仍然不合适,因为它只能通过茂物市政府广播电台进行,客户服务人员之间的信贷人员职位很多和市场营销工作使工作量太大,只有1个总部和1个现金办公室。 IFE结果显示,总加权得分为2658,这表明BPR银行Pasar Bogor的内部位置在组织上很强大; SWOT分析的结果得出了SO战略(1),即加强与MSME服务的合作; SO战略(2)即与社区/商人社区进行合作WO战略(1),即开设现金/直销办事处; WO战略(2),即增加AO的数量并为AO官员实施KPI; ST战略(1),即与银行和合作社开展计划圈; ST战略(2),为银行提供指导新客户开始可以使用银行,WT策略(1)推出了更密集,更合适的产品,并增加了新的信贷产品。 QSPM分析的结果表明,在SO策略中发现最高的总吸引力(总总吸引力分数-STAS)(1)加强与KUMKM服务的合作,价值为5699,第二优先级是WO策略(2)增加AO的数量并应用KPI用于AO官员将STAS 5,598评估为第三优先级,这是SO战略(2)与协会/商人社区的协作将STAS 5,578评估为第四优先级WO战略(1)开设现金办公室/网点的价值为STAS 5,472。第五名是W-T战略,进行更深入,更适当的产品促销,并增加新的信用产品,其STAS值为5,346。排名第六的S-T策略(2)对新客户进行培训,使其STAS值为5,343,而排名第七的S-T策略(1)与银行和合作社进行计划环境,价值ST18 5,018。

著录项

  • 作者

    Awaluddin -;

  • 作者单位
  • 年度 2013
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号