首页> 外文OA文献 >Analisis strategi bisnis kantor cabang untuk pencapaian target dana yang ditetapkan oleh kantor pusat (studi kasus pada pt. bank negara indonesia persero tbk. kantor cabang utama rawamangun)
【2h】

Analisis strategi bisnis kantor cabang untuk pencapaian target dana yang ditetapkan oleh kantor pusat (studi kasus pada pt. bank negara indonesia persero tbk. kantor cabang utama rawamangun)

机译:分析分支机构实现总公司设定目标资金的业务战略(以PT Bank Negara Indonesia Tbk。Main Branch Rawamangun为例)

摘要

PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Rawamangun adalah salah satu cabang dari 17 (tujuh belas) Kantor Cabang Utama yang ada dalam pengawasan Kantor Wilayah 10 Jakarta dengan hanya menyumbang total kontribusi 4.37% (Rp. 1,66 Trilyun) dari total pengumpulan DPK yang dikumpulkan oleh Kantor Wilayah 10 yaitu sebesar Rp. 44,4 Trilyun. Dilihat dari potensi pasar yang ada dan pencapaian target tahun-tahun sebelumnya dirasakan pencapain target DPK tersebut dirasakan sangat kecil sehingga perlu di analisis strategi-strategi yang telah dilakukan oleh Kantor Cabang Utama Rawamangun untuk dapat mencapai target tersebut. Dilihat dari kinerja pada tahun 2005 PT. BNI (Persero) Tbk yang mengalami penurunan pencapaian target khususnya target pengumpulan DPK, karena kantor cabang tidak dibebani untuk target penyaluran kredit. Untuk penyaluran kredit dibebankan pada senta-sentra kredit yang dimiliki oleh PT. BNI (Persero) Tbk.udTujuan penulisan tesis ini adalah untuk menganalisis strategi-strategi yang dilakukan oleh kantor cabang dalam pencapaian sasaran peningkatan pangsa pasar penghimpunan dana masyarakat. Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas maka penelitian ini bertujuan antara lain :ud1.Faktor-faktor apa saja yang berperan dalam penyusunan strategi penghimpunan dana masyarakat Bank BNI KCU Rawamangun berdasarkan analisis terhadap faktor-faktor kritis lingkungan Internal dan Eksternal.ud2.Menganalisa strategi-strategi yang dilakukan oleh kantor cabang dalam mencapai target penghimpunan dana masyarakat.ud3.Penyusunan alternatif strategi kantor cabang untuk pencapaian target penghimpunan dana masyarakatudTehnik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi kerangka kerja pembuatan keputusan tiga tahap yang dapat dipakai untuk semua ukuran dan tipe organisasi, dan dapat membantu ahli strategi mengevaluasi, dan memilih alternatif strategi. Langkah pertama dari kernagka kerja perumusan strategi disebut input, yang meringkas informasi input dasar yang diperlukan untuk merumuskan alternatif strategi. Pada tahap ini dapat menggunakan alat analisis yang terdiri dari Matriks EFI, dan Matriks EFE,. Langkah kedua disebut tahap pencocokan, yaitu untuk memfokuskan pada langkah untuk menghasilkan strategi altenatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Pada tahap kedua ini dapat digunakan alat analisis berupa Matriks SWOT. Langkah ketiga disebut tahap keputusan, yaitu menggunakan satu macam alat analisis yang disebut Matrik Perencanan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix) yang menggunakan informasi input dari tahap pertama dan mengevaluasi alternatif strategi yang diperoleh dari tahap kedua, sehingga diperoleh daya tarik relatif dari masing-masing strategi untuk memperoleh strategi utamaudMengingat lokasi KCU Rawamangun berada di Jakarta Timur maka akan digambarkan kondisi kependudukan diwilayah Jakarta Timur.Berdasarkan data terakhir publikasi BPS Jakarta Timur Dalam Angka tahun 2005, jumlah penduduk kotamadya Jakarta Timur sebanyak 2.473.200 jiwa dan jumlah rumah tangga sebanyak 607.457. Dibidang ketenagakerjaan jumlah angkatan kerja diperkirakan mencapai 1,17 juta orang, terdiri atas 925 ribu pekerja dan 244 ribu penganggur. Profil pekerja di Jakarta Timur didominasi oleh pekerja disektor Perdagangan, Hotel dan Restauran (31,04%) disusul kemudian oleh sektor Jasa-jasa (26,63%) dan sektor Industri (21,65%). Dari segi keahliannya tenaga terampil masih cukup tinggi (71,57%) dan sisanya(28,43%) terdiri atas tenaga tidak terampil dan pekerja kasar.udPada analisa Competitive Strategy Porter yang di lakukan untuk mengetahui posisi industri perbankan khususnya yang ada di wilayah Jakarta Timur bersadarkan hasil kuestioner untuk mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi lingkungan industri perbankan berdasarkan konsep five forces Porter adalah intensitas persaingan dalam industri perbankan dengan total skor 2,996 yang dapat disimpulkan bahwa tingkat persaingan antar bank-bank yang ada pada saat ini sudah sangat ketat dengan memaksimalkan segala keunggulan dan kualitas produk yang di miliki oleh masing-masing bank untuk dapat mencapai keuntungan maksimal.udDari matrik IFE diperoleh bahwa faktor kekuatan kritis internal yang paling penting adalah faktor universal banking dengan sebesar 0.5222, teknologi perbankan yang canggih 0.4556, distribusi chanel yang luas 0.4056, image bank BNI sebagai bank BUMN yang relatif aman dibandingkan bank-bank swasta 0.3556. Dan terakhir adalah lokasi kantor yang strategis dengan bobot rata-rata sebesar 0.3500. Faktor universal banking yang menjadi faktor yang tertinggi bobot rata-ratanya dapat disimpulkan bahwa dengan konsep universal banking posisi bank sebagai penyedia jasa keuangan dengan produk dan jasa yang lengkap bagi kebutuhan nasabah diharapkan mampu meningkatkan pangsa pasar bagi pengumpulan dana masyarakat khususnya di wilayah Rawamangun dan sekitarnya.udFaktor kelemahan yang penting menurut matrik IFE yaitu faktor birokrasi yang panjang sebesar 0.2000, fitur produk yang kurang lengkap 0.1694, tingkat pelayanan yang masih rendah 0.1194, tenaga pemasaran yang kurang 0.0903 dan yang terakhir adalah faktor kordinasi antar unit yang lambat dengan bobot rata-rata sebesar 0.0833.udDari matrik EFE total dari faktor eksternal adalah sebesar 2.5639. faktor peluang utama yang harus dimanfaatkan oleh KCU Rawamangun adalah potensi pasar yang belum digali dengan skor 0.4722, suku bunga yang kompetitif dengan skor 0.4115, daya beli masyarakat yang membaik dengan skor sebesar 0.3792, potensi nasabah existing dengan skor 0.3295 dan faktor tertinggi yang terakhir adalah pemasaran produk dalam satu paket.udUntuk faktor ancaman utama adalah nasabah yang terikat dengan group usaha dengan skor 0.1993, produk subtitusi pengganti produk tabungan dengan skor 0.1458, switching cost yang rendah dengan skor 0.1271, produk pesaing yang lebih menarik dengan skor 0.1198 dan yang terakhir tingkat persaingan bank dengan skor 0.0861.udDengan menggunakan matrik SWOT dilanjutkan analisis QSPM maka rekomendasi strategi yang ditetapkan dalam rangka pencapaian target pengumpulan dana masyarakat adalah Strategi Menggali Potensi Kebutuhan Perbankan Nasabah yang ada, dengan nilai TAS sebesar 5,600. Yang meliputi 3 (tiga) alternatif strategi yaitu : mempertahankan dan membangun nasabah yang loyal, pelayanan excellent Aterhadap nasabah exist dan calon nasabah yang potensial dengan keunggulan universal banking dan memberikan pelayanan dan produk yang lebih unggul dari bank pesaingDari matrik EFE terlihat bahwa total dari faktor eksternal adalah sebesar 2.5639. factor peluang utama yang harus dimanfaatkan oleh KCU Rawamangun adalah potensi pasar yang belum digali dengan skor 0.4722. nilai ini menunjukkan bahwa potensi pasar untuk nasabah-nasabah yang belum digali secara maksimal oleh para tenaga pemasar yang ada di KCU Rawamangun.udQSPM, terlebih dahulu alternatif strategi hasil analisis SWOT menjadi 3 (tiga) set strategi yaitu :ud1.Strategi I : adalah Strategi Penetrasi Pasar dan Peningkatan Bauran Pemasaran Produk Tabungan dan Giro, karena hanya produk simpanan Giro dan Tabungan yang belum mencapai target pengumpulan dana masyarakat yang meliputi 3 (tiga) alternatif strategi yaitu : pemasaran yang agresif dengan menggunakan keunggulan distribusi chanel dan keunggulan teknologi perbankan yang ada, perbaikan kualitas layanan nasabah dan peningkatan promosi, serta strategi promosi yang kontinu dan berkesinambungan.ud2.Strategi II : adalah Strategi Menggali Potensi Kebutuhan Perbankan Nasabah yang ada, yang meliputi 3 (tiga) alternatif strategi yaitu : mempertahankan dan membangun nasabah yang loyal, pelayanan excellent terhadap nasabah exist dan calon nasabah yang potensial dengan keunggulan universal banking dan memberikan pelayanan dan produk yang lebih unggul dari bank pesaing.ud3.Strategi III : adalah Strategi Penawaran Suku Bunga Khusus Bagi Nasabah Deposito, meliputi 2 (dua) alternatif strategi yaitu: peningkatan kualitas produk dan mempertahankan dan menawarkan special rate yang kompetitif untuk produk simpanan deposito dibandingkan dengan bank-bank pesaing. udBeberapa saran yang biasa disampaikan kepada pihak manajemen PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU Rawamangun adalah sebagai berikut : (1) Diperlukan program-program pemasaran yang lebih gencar dan kontinu untuk produk Giro dan Tabungan khususnya dengan lebih banyak menawarkan fitur-fitur dan produk derivatif dari kedua produk simpanan tersebut dan mencoba untuk menawarkan kapada nasabah yang potensi dananya banyak di bank lain untuk mengalihkan dana ke bank BNI. (2) Perbaikan kualitas pelayanan terhadap nasabah dan desain pelayanan standar bagi nasabah, serta didukung dengan fasilitas lainnya yang menunjang terhadap kebutuhan nasabah yang perlu segera dilakukan secara bertahap, begitu pula untuk pengembangan pasar dilakukan dengan strategi pemasaran yang telah disesuaikan dengan pasar sasarannya sehingga diharapkan dapat mencapai target pengumpulan dana masyarakat. (3) Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia khususnya tenaga pemasar (Funding Officer) hal-hal yang perlu ditingkatkan adalah : Jumlah Funding Officer, minimal untuk 12 Kantor Layanan di bawah naungan BNI KCU Rawamangun yang potensi dananya tinggi sudah harus tersedia Funding Officer di Kantor Layanan daerah tersebut, dilakukan trainning secara terprogram dan berkesinambungan baik untuk tenaga pemasar maupun petugas di front liner. (4) Program hadiah dan promosi perlu adanya perbaikan, dengan pengelolaan secara profesional, yang memperhatikan sasaran yang dituju serta dapat dilakukan secara transparan, independen dengan probability yang dapat diterima. Serta perlunya peningkatan komunikasi dan kontak dengan nasabah melalui kunjungan secara konsisten dan berkesinambungan, berupa penawaran produk-produk baru dan memberikan informasi yang lengkap mengenai kemajuan yang ada di Bank BNI dan fasilitas-fasiltas yang menarik yang bisa ditawarkan kepada nasabah.
机译:PT。 BNI(Persero)Tbk Rawamangun总公司是雅加达10地区办事处监督下的17个(十七)总公司之一,仅贡献了DPK总收入的4.37%(Rp。1.66万亿)由区域办事处10收集。 44.4万亿。从现有的市场潜力和前几年的目标实现情况来看,人们认为实现这些TPF目标的规模很小,以至于有必要分析Rawamangun总分公司执行的策略才能实现这些目标。从2005年PT的表现来看。 BNI(Persero)Tbk的目标成绩(尤其是存款存款的指标)有所下降,因为分支机构没有负担贷款的目标。对于贷款,它会向PT拥有的信贷中心收取费用。 BNI(Persero)Tbk。撰写本文的目的是分析分支机构为实现增加公共资金市场份额的目标所采取的策略。基于上述问题的阐述,本研究旨在包括:在分析关键的内部和外部环境因素的基础上,哪些因素在世行BNI KCU Rawamangun社区筹资战略的起草中起作用。分析分支机构为实现筹集公共资金的目标而采取的策略。编制替代分支机构战略以实现公共筹款目标可以将重要战略的制定整合到一个三阶段决策框架中,该框架可用于各种规模和类型的组织,并可以帮助战略家评估和选择替代战略。制定策略制定的第一步称为输入,它总结了制定替代策略所需的基本输入信息。在此阶段,可以使用由EFI矩阵和EFE矩阵组成的分析工具。第二步称为匹配阶段,该阶段着重于通过结合公司内部和外部因素来制定可行的替代策略的步骤。在第二阶段,可以以SWOT矩阵的形式使用分析工具。第三步称为决策阶段,它使用一种称为定量战略规划矩阵的分析工具,该工具使用第一阶段的输入信息并评估第二阶段获得的替代战略,从而获得每种战略的相对吸引力。获得主要策略的策略 udd鉴于Rawamangun KCU的位置在东雅加达,将描述东雅加达地区的人口状况。 607,457。在劳动力中,劳动力人数估计为117万,其中包括92.5万工人和24.4万失业者。雅加达东部地区的工人群体主要是贸易,酒店和饭店部门的工人(31.04%),其次是服务部门的工人(26.63%)和工业部门的工人(21.65%)。就专业知识而言,熟练工人仍然很高(71.57%),其余(28.43%)由非熟练工人和非熟练工人组成。在竞争战略中,波特进行了分析,以确定银行业的地位,尤其是该地区的银行业。雅加达东部基于问卷调查的结果,基于波特的五种力量的概念,找出最能影响银行业环境的因素是银行业的竞争强度,总分为2.996,可以得出结论,当前银行间的竞争水平与最大化每个银行拥有的产品的所有优势和质量,以实现最大的利润。从IFE矩阵中得出,最关键的内部优势因素是通用银行系数0.5222,复杂银行技术0.4556,渠道分布大致为0.4056,BNI作为国有银行的银行形象是0.3556(相对于私人银行而言较为安全)。最后是战略办公地点,平均权重为0.3500。通用银行因素是平均权重的最高因素,可以得出这样的结论:采用通用银行的概念,该银行作为提供完整产品和服务以满足客户需求的金融服务提供商的地位预计将增加公共资金收集的市场份额,尤其是在Rawamangun及其周边地区。根据IFE矩阵,重要的劣势因素是官僚因素长0.2000,产品特性不完整0.1694,服务水平低0.1194,销售力量不足0.0903,最后是平均重量单位之间的协调慢为0.0833,从EFE矩阵中得出的外部因素总数为2.5639。 KCU Rawamangun必须利用的主要机会因素是尚未挖掘的市场潜力,得分为0.4722,竞争性利率得分为0.4115,提高的公共购买力得分为0.3792,潜在的现有客户得分为0.3295,而最后最高的因素是营销一揽子产品的主要威胁因素是,与业务组绑定的客户得分为0.1993,储蓄产品的替代产品得分为0.1458,转换成本较低的得分为0.1271,更有吸引力的竞争对手产品的得分为0.1198,最后等级银行竞争得分为0.0861,使用SWOT矩阵和QSPM分析,在实现筹集公共资金目标的框架内确定的推荐策略是“开发现有客户的潜在银行需求的策略”,TAS值为5.600。其中包括三(三)种替代策略,即保持和建立忠实客户,利用全能银行的优势为现有客户和潜在客户提供优质服务以及提供优于竞争对手银行的服务和产品,从EFE矩阵中可以看出外部是2.5639。 KCU Rawamangun必须利用的主要机会因素是市场潜力,目前尚未开发出来,其得分为0.4722。此值表明未在KCU Rawamangun中进行营销人员最佳开发的客户的市场潜力QSPM,SWOT分析得出的第一个替代策略为3(三)套策略,即:ud1。策略I:是一种市场渗透策略,是增加储蓄和Giro产品营销组合的原因,因为只有Giro和Savings储蓄产品尚未达到收集公共资金的目标,其中包括3(三种)替代策略,即:利用卓越的分销渠道和卓越的能力进行积极的营销现有银行技术,提高客户服务质量和增加促销活动以及持续不断的促销策略。策略II:探索现有客户潜在银行需求的策略,其中包括3(三种)替代策略:维持和建立忠实客户,为现有客户和潜在客户提供卓越的服务以及卓越的全能银行业务,并提供优于竞争对手银行。策略III:是针对存款客户的特别利率提供策略,涵盖2(两种)替代策略,即:与竞争对手的银行相比,提高产品质量并维持和提供具有竞争力的存款储蓄产品特别利率。通常向PT印度尼西亚国家银行(Persero)Tbk KCU Rawamangun的管理层提出的一些建议如下:(1)Giro和Savings产品需要更密集和持续的营销计划,尤其是提供更多功能以及两种储蓄产品的衍生产品,并尝试向其他银行的潜在客户提供大量资金,以将资金转移到BNI银行。 (2)改善为客户提供的服务质量和为客户提供的标准服务的设计,并通过其他需要支持客户需求的设施来分阶段完成,并通过适合目标市场的营销策略进行市场开发,从而有望实现募集资金的目标。 (3)为了增加人力资源,特别是营销人员(财务人员)的人力,需要改进的地方是:财务人员的数量,在BNI KCU Rawamangun的主持下,对于至少12个具有高融资潜力的服务办公室,地区服务办公室必须配备资金官员,并针对营销人员和前线官员进行有计划的持续培训。 (4)需要通过专业管理来完善奖品和晋升计划,该计划要考虑预期目标,并且可以透明地,独立地,可接受地进行。通过持续不断的访问,以新产品的形式提供更好的信息,并提供有关BNI银行进度的完整信息以及可以提供给客户的有吸引力的设施,以及改善与客户的沟通和联系的需求。

著录项

  • 作者

    Robin Bonnie Ian;

  • 作者单位
  • 年度 2007
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号