PENTINGNYA PENGESAHAN RUU PERLINDUNGANPEKERJA RUMAH TANGGA UNTUK MELINDUNGI PEKERJA RUMAH TANGGA YANG RENTAN MENJADI KORBAN

摘要

Keberadaan pekerja rumah tangga sudah tidak asing lagi dalam kehidupanudmasyarakat Indonesia baik di kota maupun di daerah sehingga kebutuhan akanudpekerja rumah tangga sangat besar. Oleh karena itu banyak sekali masyarakat yangudberalih profesi sebagai pekerja rumah tangga. Dalam prakteknya masih banyakudpelanggaran-pelanggaran hukum yang dialami oleh pekerja rumah tangga, contohnyaudadalah kekerasan terhadap pekerja rumah tangga, Hal ini terjadi akibat tidak adanyaudpengaturan hukum yang khusus tentang kekerasan pekerja rumah tangga sertaudperlindungan hukum bagi mereka. Dalam penelitian ini mempertanyakan mengenaiudapa yang menghambat pelaksanaan perlindungan hukum terhadap PRT di Indonesiaudmengingat belum ada pengakuan terhadap PRT sebagai tenaga kerja formil, danudupaya apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk melaksanakan perlindungan hukumudterhadap PRT yang rentan menjadi korban.udMetode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yaituudmenggambarkan secara menyeluruh dan sistematis tentang penelitian, dengan metodeudpendekatan yuridis normatif yakni penelitian untuk menemukan kebenaranudberdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi normatifnya. Yang didasarkan padaudpenemuan dan pengumpulan data melalui study kepustakaan. Tahap penelitianuddengan cara penelitian kepustakaan dan lapangan, dengan teknik pengumpulan dataudberupa study kepustakaan yaitu penelitian terhadap dokumen-dokumen, studyudlapangan dan wawancara langsung kepada pihak terkait. Analisis data dilakukanuddengan metode yuridis kualitatif, yaitu data yang diperoleh diinventarisasi, dikaji, danudditeliti secara sistematis, dan terintegrasi.udHasil penelitian ini disimpulkan bahwa : 1) Bahwa RUU PPRT tidak menjadiudprioritas utama dalam pembahasan DPR RI pada tahun 2015 karena tidak adaudkesepakatan antara Parlemen dan Pemerintah. Sehingga RUU PPRT ini sudah 11ud(sebelas) tahun masuk dalam prolegnas masih saja terbengkalai dan perlindunganudhukum atau jaminan kepastian hukum untuk mendapatkan keadilan bagi PRT masihudjauh dari apa yang di harapkan. 2) Permenaker No. 2 tahun 2015 tentangudPerlindungan Terhadap Pekerja Rumah Tangga (PRT) belum bisa menjangkau UUudNo. 13 tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Karena dianggap PRT tidak diudpekerjakan “pengusaha” PRT tidak mendapatkan perlindungan yang diberikanudUndang-undang terhadap pekerja lainnya.udKata Kunci: Pekerja Rumah Tangga, Kekerasan terhadap PRT, danudPerlindungan Hukum bagi PRTudi