Penggunaan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Dalam Upaya Perbaikan Proses Produksi Spare Part Lampu Sepeda Motor Di PT. Jonan Indonesia.

摘要

Pengendalian kualitas merupakan salah satu hal yang penting untukudmempertahankan reputasi perusahaan di mata konsumen. PT. Jonan Indonesia adalahudperusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang otomotif. Pada saat ini produkudcacat yang terjadi pada perusahaan berada diatas batas toleransi yang telah ditetapkanudoleh perusahaan yaitu 2%, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan sebuahudpenelitian untuk mencari akar penyebab masalah dalam upaya menurunkan jumlahudproduk cacat dan perbaikan proses produksi di perusahaan ini.ud Perbaikan proses produksi ini terdiri dari beberapa tahapan denganudmenggunakan metode Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). Tahapanudpenggunaan FMEA yang dilakukan yaitu mengidentifikasi fungsi proses produksi,udmengdentifikasi potensi kegagalan, mengidentifikasi efek kegagalan (severity),udmengidentifikasi penyebab-penyebab kegagalan (occurance), mengidentifikasi sistemudkontrol yang dilakukan perusahaan saat ini (detection), menentukan resiko kegagalanudproses produksi (Risk Priority Number) dan memberikan usulan perbaikan prosesudproduksi berdasarkan nilai resiko kegagalan tertinggi.udHasil penelitian ditemukan lima jenis cacat yang paling berpengaruh, akibatuddari kegagalan proses produksi spare part lampu sepeda motor 02G reflector a.udBerdasarkan hasil analisa nilai resiko kegagalan (risk priority number) tertinggiuddengan meggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah cacatudprohibitted teraluminizing pada proses direct aluminizing (336), cacat statik padaudproses pengemasan hasil injeksi (256), cacat yellowish pada proses direct aluminizingud(192), cacat gasmark pada proses injeksi produk (192) dan cacat gores pada prosesuddirect aluminizing (168). Upaya pencegahan dan kontrol yang dilakukan saat ini masihudterdapat kekurangan maka perusahaan harus melakukan perbaikan pada prosesudproduksi yang bermasalah supaya dapat menghasilkan produk yang berkualitas sesuaiuddengan spesifikasi konsumen. Saran bagi perusahaan untuk melakukan berbagaiudtindakan pencegahan kegagalan sebelum kegagalan terjadi atau preventive actionudseperti: pengecekan ulang standar kerja yang telah ditentukan sebelumnya secaraudberkala, melakukan perawatan mesin sesuai dengan jadwal, dan membuat sistemudperbaikan proses atau kaizen yang dikelola oleh tim khusus untuk menampung gagasanuddari semua bagian supaya tercipta rasa tanggung jawab akan pentingnya pengendalianudkualitas didalam perusahaan. ud udKata Kunci : kualitas, fmea, rpn