Pada awalnya komponen-komponen yang rusak atau retak selalu dilakukan penggantian udmengingat tingginya tingkat kesulitan perbaikan. Lebih dari itu, volume komponen yang sangatudbesar dan tingginya harga komponen maka proses perbaikan mulai dipandang sebagai solusi yangudsangat menguntungkan. Selama ini proses perbaikan pada komponen paduan Alumuniumuddilakukan dengan menggunakan pengelasan TIG dan MIG. udTulisan ini menguraikan tentang metode perbaikan dengan menggunakan metode udpengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) pada paduan Aluminium dan mengaitkannya dengan aspekudmetalurgi yang terjadi. Proses penyambungan dengan metode pengelasan Tungsten Inert Gasud(TIG) dilakukan pada 4 spesimen dengan kecepatan pengelasan yang berbeda dan menggunakanudparameter pengelasan: material Al-10%Si, kampuh Jenis U, arus pengelasan 100 A (AC), teganganudpengelasan 15 V, gas pelindung Argon murni UHP 100%, logam pengisi (filler) Al-Si 4043 0.8udmm, kecepatan pengelasan pada spesimen I (160 mm/min), spesimen II (114 mm/min), spesimenudIII (80 mm/min), dan spesimen IV (68 mm/min). udDari hasil eksperimen diperoleh bahwa dipandang dari aspek metalurgi perbaikan udmenggunakan metode pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) pada hasil pengujian struktur mikroudterlihat masih terbentuknya porositas pada daerah fusion line akan tetapi pada spesimen IV (68udmm/min) dengan kecepatan pengelasan yang lebih lambat, porositas yang terjadi lebih sedikit dariudspesimen sebelumnya, mempunyai nilai kekerasan yang lebih tinggi dengan nilai kekerasan ratarataudpadaudbaseudmetalud70.13udVHN,udweldudmetalud76.3udVHN,uddanudfusionudlineud77.8udVHN
展开▼