ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PELAYUAN DAUN TEH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX DI CV. WIJAYA TEA BANDUNG

摘要

Tenaga kerja merupakan pekerja yang mampu menghasilkan barang atauudjasa. Memiliki tenaga kerja yang profesional merupakan impian setiap perusahaan.udAgar tenaga kerja dapat bekerja dengan professional perusahaan harusudmemperhatikan beban kerja para pekerjanya.udBeban kerja dapat digolongkan dalam dua komponen utama yaitu bebanudkerja fisik dan beban kerja mental. Beban kerja fisik, terjadi jika terdapat perbedaanudtuntutan pekerjaan, termasuk lingkungan kerja dan kemampuan pekerjaan untukudmemenuhi tuntutan pekerjaan fisik. Aktivitas kerja fisik adalah aktivitas yanguddilakukan oleh para pekerja yang lebih banyak menyerap kemampuan fisiknyauddibandingkan dengan kemampuan psikisnya.ud ud Sedangkan beban kerja mental berkaitan kejiwaan dan kemampuan befikir udcepat para pekerja. Dalam bekerja hampir setiap orang mempunyai stres yangudberkaitan dengan pekerjaan mereka. Stres kerja adalah suatu kondisi yang munculudakibat interaksi antara individu dengan pekerjaan mereka, dimana terdapat ketidakudsesuaian karakteristik dan perubahan-perubahan yang tidak jelas yang terjadi dalamudperusahaan. ud Maka dari itu setiap perusahaan harus memperhatikan beban fisik maupunudbeban mental setiap pekerja. CV. Wijaya Tea sebagai pelaku usaha ingin tetapudmemperhatikan para pekerjanya agar tetap dalam kondisi fisik dan mental yangudterbaik. Apabila kondisi setiap pekerja tidak diperhatikan bahkan tidak diketahuiudbeban yang harus mereka hadapi setiap harinya, dikhawatirkan akan menurunkanudkualitas daun teh. CV. Wijaya tea ingin tetap menggunakan alat tradisional yangudmereka miliki tetapi pekerja harus bekerja ekstra fisik maupun mental. udDengan permasalahan yang ada pengukuran beban kerja dapat dilakukan uddengan beberapa metode, yaitu Administration Task Load Index (NASA-TLX), danudSubjective Workload Assessment Technique (SWAT). Pada penelitian ini metode yanguddigunakan adalah NASA-TLX. Pada metode NASA-TLX pengukuran beban kerjanyaudlebih dominan ke beban kerja fisik dan mental sedangkan metode SWAT pengukuranudbeban kerjanya lebih ke beban kerja fisik.