Hampir tak terbantahkan, bahwa agama merupakan kekuatan yang mampu meresap jauh ke akar pemikiran dan batin setiap masyarakat. Sepanjang sejarah agama-agama, telah jamak diketahui, bahwa berbagai macam gagasan dan komitmen keagamaan telah menginspirasi individu dan ummat (community of believers) untuk melampaui kepentingan pribadinya yang sempit demi kebenaran dan nilai-nilai yang dipandang lebih luhur. Pengalaman keberagamaan masyarakat memperlihatkan dengan jelas, bahwa tindakan-tindakan mulia seperti cinta, pengorbanan diri, dan pelayanan terhadap orang lain sering disandarkan pada pandangan dunia keagamaan (religious worldview) yang intens. Namun, pada saat yang sama, sejarah dengan terang bende-rang juga menunjukkan, betapa agama sering berkaitan secara langsung maupun tidak pada pengalaman-pengalaman terburuk dari perilaku masyarakatnya. Pemandangan sisi “gelap” agama ini, misalnya, dapat dilihat dari peperangan di beberapa negeri yang sampai sekarang terus dikumandangkan, tidak sedikit manusia yang terbunuh, dan belakangan ini, tidak terkecuali di Indonesia, banyak tindak kekerasan dilakukan dengan mengatasnamakan agama dari pada didorong oleh kekuatan institusional yang lain dalam kehidupan manusia.
展开▼