pada umumnya dirasakan masih cukup rendah. Salah satu penyebab rendahnya kecerdasan interpersonal anak adalah kurangnya stimulus dari orang tua dan guru untuk mengembangkan kecerdasan ini. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe tari bambu (bamboo dancing) diharapkan mampu meningkatkan kecerdasan interpersonal anak dengan memperhatikan dimensi-dimensi kecerdasan interpersonal, yaitu sensitivitas sosial, wawasan sosial, dan komunikasi sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kolaboratif antara peneliti dan guru yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal anak. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 8 orang anak kelas A1 TK Laboratorium Percontohan UPI. Pengumpulan data diperoleh dari lembar observasi kecerdasan interpersonal anak dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe tari bambu (bamboo dancing). Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga siklus yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I yaitu 26 dengan nilai konversi 54,16 dan masih berada pada kategori rendah. Sedangkan, pada siklus II skor perolehan rata-rata kecerdasan interpersonal anak meningkat menjadi 33 dengan nilai konversi 68,74 dan berada pada kategori sedang. Dan pada siklus III skor perolehan rata-rata kecerdasan interpersonal anak meningkat menjadi 38,375 dengan nilai konversi 79,945 dan berada pada kategori tinggi. Berdasarkan temuan tersebut, dapat dilihat bahwa pembelajaran kooperatif tipe tari bambu (bamboo dancing) dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal anak
展开▼