PEMBENTUKAN CHORAL SOUND : Studi Kasus Pada “Voice Of Satya Wacana Christian University”

摘要

Penelitian ini berjudul “Pembentukan Choral Sound” (Studi Kasus Pada “Voice of Satya Wacana Christian University”). Istilah choral sound berhubungan dengan bunyi yang dihasilkan dalam paduan suara sebagai salah satu pencapaian tingkat artistik dalam seni paduan suara, meliputi tiga elemen penting yaitu ansambel, intonasi, dan nuansa. “Voice of Satya Wacana Christian University yang selanjutnya disingkat “Voice of SWCU” merupakan wadah kegiatan pembelajaran vokal dalam kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga Jawa Tengah. Hakikat penelitian ini adalah deskripsi lengkap tentang karakteristik vokal dalam paduan suara. Proses pembentukan suara melalui latihan olah tubuh, teknik vokal. Proses latihan dan pemilihan repertoar dalam paduan suara memiliki nilai tersendiri bagi anggota. Kecakapan, ketrampilan, pengetahuan wawasan berpaduan suara yang dimiliki dirigen dan anggotanya, serta program yang disusun dengan baik menentukan arah paduan suaranya. Tujuan utama dilakukannya penelitian ini untuk melihat sejauh mana choral sound dicapai, faktor apa saja yang mempengaruhi dan bagaimana prosesnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui obervasi atau pengamatan langsung pada jam latihan dan penampilan “Voice of SWCU”, wawancara terhadap pelatih atau dirigen, serta pengurus paduan suara, angket yang wajib diisi oleh anggota, studi dokumen melalui file-file yang dimiliki “Voice of SWCU” yang berisi repertoar lagu, buku tentang paduan suara dan panduan vokal yang digunakan, daftar kegiatan, kliping surat kabar yang memberitakan mengenai “Voice of SWCU”, foto-foto penampilan, dan video penampilan “Voice of SWCU”. Adapun hasilnya dapat disimpulkan bahwa choral sound yang dihasilkan oleh “Voice of SWCU” adalah terang dan ringan, serta berkarakter sonor dan bulat. Karakter warna suara atau timbre yang demikian lebih cocok dan memiliki kekuatan untuk menyanyikan lagu Klasik, Barok. Akan tetapi memiliki kelemahan dalam membawakan lagu gaya Romantik dan Gospel/Spiritual yang menuntut suara dengan warna suara atau timbre yang gelap dan tebal. Peneliti merekomendasikan bahwa perlu dilakukan penelitian lanjutan sebagai perbandingan mengapa choral sound yang dihasilkan oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) dari kawasan Indonesia Timur (Nusa Tenggara Timur, Ambon, Papua dan sekitarnya) lebih unggul dalam membawakan repertoar Romantik dan Gospel/Spiritual akan tetapi lemah dalam membawakan repertoar Klasik, dibandingkan dengan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) dari kawasan Indonesia Tengah dan Barat. Selain itu terhadap spacing atau pengaturan jarak penyanyi dalam paduan suara yang juga mempengaruhi dalam pembentukan choral sound.