PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ENERGI BUNYI ud(PTK di Kelas IV SDN Jatibening I Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi

摘要

Invita Ades Prastika (2016) “Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Pembelajaran IPA Konsep Energi Bunyi” (PTK di Kelas IV SDN Jatibening I Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi)udPenelitian ini berawal dari permasalahan proses pembelajaran siswa di kelas, yaitu siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa malas berfikir secara mandiri maupun kelompok untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Hal tersebut menyebabkan hambatan bagi siswa sehingga pemahaman siswa pada pembelajaran IPA rendah. Penelitian ini berfokus pada konsep bunyi dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions agar siswa lebih terlihat aktif dalam proses pembelajaran dan menemukan sendiri konsep tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan selama 3 siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk mengatasi masalah belajar siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran diperlukan pembuatan peta konsep atau mind map dan lesson design dengan menerapkan metode pembelajaran cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division. Serta respon siswa dan antisipasi yang dilakukan. Terdapat peningkatan aktivitas guru dan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada siklus I nilai rata-rata aktivitas guru adalah 6 dengan prosentase sebesar 60 %. Pada silus II nilai rata-rata aktivitas guru adalah 7 dengan prosentase 70%. Hal ini mengalami peningkatan sebesar 20 %. Kemudian terjadi peningkatan secara terus menerus. Pada siklus III nilai rata-rata aktivitas guru adalah 9 dengan prosentase sebesar 90%. Sehingga dapat diketahui bahwa peningkatan siklus II ke siklus III sebesar 20%. Begitu juga aktivitas belajar siswa. Pada tahap siklus I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 50%, kemudian pada tahap siklus II nilai rata-rata aktivitas siswa adalah 70 %, terjadi pula peningkatan sebesar 20%. Dan pada tahap siklus III aktivitas belajar siswa meraih nilai rata-rata sebesar 9 dengan prosentase 90%. Dapat dilihat bahwa aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan terus menerus. Dari hal itu dapat dilihat bahwa siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran cooperative learning tipe student teams achievemen division. Dan pemahaman siswa akan konsep energi bunyi meningkat dari sebelumnya. Hal itu dapat dilihat dari hasil jawaban siswa pada kesimpulan percobaan dan hasil evaluasi siswa. Dapat disimpulkan, bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe student teams achievement dapat meningkatkan aktivitas guru dan aktivitas hasil belajar siswa serta pemahaman siswa.