首页>
外文OA文献
>AKTIVITAS EKSPLORASI TAKTIL UNTUK MENINGKATKAN KONSEP TUBUH ANAK TUNANETRA USIA 6 DAN 7 TAHUNudPenelitian Eksperimen Subyek Tunggal untuk Meningkatkan Konsep Tubuh pada Anak Tunanetra
【2h】
AKTIVITAS EKSPLORASI TAKTIL UNTUK MENINGKATKAN KONSEP TUBUH ANAK TUNANETRA USIA 6 DAN 7 TAHUNudPenelitian Eksperimen Subyek Tunggal untuk Meningkatkan Konsep Tubuh pada Anak Tunanetra
Penelitian ini berjudul “ Aktivitas Eksplorasi Taktil untuk Meningkatkan Konsep Tubuh pada Anak Tunanetra usia 6 dan 7 Tahun”. Aktivitas eksplorasi taktil bagi anak tunanetra merupakan salahsatu cara untuk mempelajari konsep tubuh. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana aktivitas eksplorasi taktil dapat meningkatkan konsep tubuh anak tunanetra. Adapun manfaat dari penelitian ini secara keilmuan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan tehnik latihan dalam pengajaran konsep tubuh bagi anak tunanetra. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan subyek tunggal yang dilakukan pada dua orang anak tunanetra. Konsep tubuh yang diteliti dalam penelitian ini meliputi empat aspek yaitu bidang-bidang tubuh (body planes), gerakan-gerakan tubuh (body movements), penyampingan dari tubuh (laterality) dan pengarahan (directionality). Pengambilan data di lakukan dengan menggunakan instrument tes konsep tubuh pada penelitian sebelumnya yaitu Cratty dan Sam (1968). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain reversal A-B. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistic deskriptif. Data-data tersebut dianalisis berdasarkan analisis antar kondisi dan analisis dalam kondisi. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah adonan (clay), manikin, kubus bertekstur pada setiap sisinya, dan bentuk-bentuk geometri dari triplek. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan konsep tubuh anak tunanetra. Ada empat aspek yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (body planes), gerakan-gerakan tubuh (body movements), penyampingan dari tubuh (laterality) dan pengarahan (directionality). Keempat aspek ini sangat berpengaruh dalam orientasi dan mobilitas. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya membahas cara-cara lainnya yang dapat digunakan dalam meningkatkan konsep tubuh anak tunanetra.
展开▼