Kampung Naga merupakan salah satu masyarakat adat yang ada di Indonesia. Berada di tengah masyarakat global, yang tetap bertahan dengan segala kesederhanaan yang dimiliki sejak puluhan tahun silam. Mereka bertahan menjadi salah satu cagar budaya Indonesia.Salah satu teknik alami tercermin dalam kemasan makanan untuk menimbulkan daya tarik, oleh karena itu rumusan masalah dan dengan metode pendekatan budaya masyarakat Kampung Naga yang cinta budaya nenek moyangnya, mengemas makanan dengan daun pisang.Jenis seni kriya kemasan makanan bungkus daun pisang di Kampung Naga yang biasa dibuat oleh masyarakat sunda pada umumnya. Antara lain, timbel nasi, panganan berbungkus segi tiga, lontong lipat, lontong berbiting, dan daun pelapis piring, yang mengandung: nilai spiritual, kesederhanaan, budaya, estetika, kebersamaan, kekuatan, dan nilai natural.ududKampung Naga is one of the indigenous peoples in Indonesia which being in the middle of a global society which still survives with all its simplicity that is owned since ten years ago. They survived one of the cultural heritage of Indonesia.One natural technique is reflected in food packaging to create the attraction; hence the formulation of the problem of Kampung Naga society who loves the culture of their ancestors with food packed in banana leaves.Types of food packaging crafts banana leaf wrapped in Kampung Naga is often made by Sundanest in general. Among other things, timbel nasi, panganan berbungkus segi tiga, lontong lipat, lontong berbiting, dan daun pelapis piring which contain: a spiritual value, simplicity, culture, aesthetics, togetherness, strength, and natural values.
展开▼