Penggunaan zat aditif bahan bakar sudah digunakan sejak tahun 1921, yaitu zat aditif timbal (C2H5)4Pb atau TEL (Tetra Ethil Lead) yang bertujuan meningkatkan angka oktan bahan bakar sehingga kinerja mesin akan meningkat. Tetapi diketahui bahwa penggunaan TEL dapat meningkatkan polusi, sehingga pada tahun 1999 Menteri Pertambangan dan Energi mengeluarkan SK bahwa bensin di Indonesia tidak boleh lagi mengandung timbal.udPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh zat aditif bahan bakar yang berbahan dasar methanol terhadap prestasi motor bensin empat langkah satu silinder. Parameter-parameter yang diketahui dari penelitian ini adalah daya engkol (bp), pemakaian bahan bakar spesifik (bsfc), dan akselerasi. Pada penelitian ini digunakan dua buah merk zat aditif yaitu tipe A dan tipe B dengan lima perbandingan konsentrasi yaitu 0,075%, 0,1%, 0,125%, 0,15% dan 0,175%. Mesin yang digunakan untuk pengambilan data adalah mesin merk Tecumseh TD110 yang terdapat di Laboratorium Motor Bakar Teknik Mesin Universitas Lampung.udHasil penelitian ini menunjukkan untuk zat aditif tipe A dapat meningkatkan daya engkol lebih baik dibandingkan zat aditif tipe B sebesar 36,14% tetapi zat aditif tipe B dapat menurunkan nilai bsfc sebesar 59,54% dibandingkan dengan zat aditif tipe A. Dan zat aditif tipe A dapat meningkatkan akselerasi sebesar 14,85% dibandingkan dengan tanpa zat aditif.ud
展开▼