首页> 外文OA文献 >PRODUKSI BENIH UDANG WINDU BEBAS VIRUS PADA PEMBENIHAN DAN PEMELIHARAANNYA DI TAMBAK DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN KESEHATAN UDANG SECARA TERPADU, DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKSI UDANG WINDU DI KORIDOR SULAWESI
【2h】

PRODUKSI BENIH UDANG WINDU BEBAS VIRUS PADA PEMBENIHAN DAN PEMELIHARAANNYA DI TAMBAK DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN KESEHATAN UDANG SECARA TERPADU, DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKSI UDANG WINDU DI KORIDOR SULAWESI

机译:采用集成的短时健康管理方法在坦巴克孵化和维护中进行无病毒的风麻种子生产,以改善苏拉威西走廊的温杜虾生产

摘要

Udang windu merupakan komoditi utama perikanan yang telah sejak lama dibudidayakan di banyak negara. Komoditi ini telah memberikan kontribusi yang besar dalam perolehan devisa bagi Indonesia. Budidaya udang windu mencapai masa kejayaannya pada era tahun 1980-an sampai pertengahan tahun 1990an. Namun semenjak munculnya penyakit bakteri dan virus terutama virus WSSV produksi udang windu menurun sangat drastis dan saat ini budidaya udang windu sudah tergantikan dengan budidaya udang putih yang relative teknologinya sudah dikuasai dan dapat dipelihara pada kondisi super intensif. Budidaya udang windu saat ini hanya bisa dilakakukan dengan pola yang sangat tradisional. Salah satu permasalahan penting yang dihadapi budidaya udang windu adalah sulitnya mendapatkan benur/benih yang berkualitas dan bebas virus. Produksi benur bebas virus sangat terkait dengan induk, karena induk yang terinfeksi virus dapat menularkan virus pada anaknya. Oleh karena itu, induk udang yang digunakan di pembenihan harus bebas virus dan memiliki kualitas yang baik dari segi fisik, morfologi dan kesehatannya. Hasil penelitian tahun I selama beberapa siklus menunjukkan bahwa induk yang diperoleh telah memenuhi syarat standar SNI dari segi ukuran, jumlah telur yang dihasilkan, derajat penetasan telur dan masa peneluran. Pada siklus pertama dari 30 ekor induk yang didteksi ditemukan bahwa ada 6 induk yang terinfeksi virus, yaitu 2 ekor induk terinfeksi virus IHHNV dan 4 ekor induk terinfeksi virus MBV. Tidak ditemukan infeksi virus WSSV dan HPV pada induk udang. Dengan seleksi induk berdasarkan morfologi dan kesehatan, proses treatmen air yang baik, pemberian pakan yang berkualitas pada induk dan larva, dapat menghasilkan kualitas benur yang baik dari segi performance larva. Namun demikian, hasil pemeriksaan terhadap keberadaan virus pada post larva udang, ditemukan virus pada semua bak pemeliharaan larva, terutama virus MBV dan IHHNV dan tidak ditemukan virus WSSV dan HPV. udPada tahun II dilakukan pemeliharaan udang windu pada dua lokasi budidaya tambak. Pola budidaya yang digunakan adalah pola budidaya tradisonal plus dan budidaya udang tradisonal dengan target produksi udang sebesar 200 ??? 500 kg/ha. Satu kegiatan budidaya dilakukan dengan pola tradisional plus, dua lainnya dengan pola tradisional. Pola tradisional dilakukan pada 2 tempat, yaitu di Kabupaten Maros pada 2 petak tambak dan pada Kabupaten Pangkep pada 15 petak tambak. Benur yang digunakan adalah yang telah mengalami proses skrining dan pemeriksaan laboratorium dengan teknik multiplkes PCR yang telah dikembangkan pada tahun I. Teknologi yang digunakan menerapkan system pengelolaan kesehatan ikan secara terpadu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang yang dipelihara dengan benur yang bebas dari virus tertentu masih dapat terinfeksi pada saat pemeliharaan di tambak karena sulitnya menerapkan biosekuriti ketat pada level tambak. Pada tambak yang dikelola secara tradisional dengan pergantian air minimal dan kedalaman yang lebih dari 80 cm, serta mengggunakan probiotik dapat memproduksi udang sekitar 250 kg/ha.
机译:老虎虾是许多国家长期养殖的主要渔业产品。这种商品为印度尼西亚的外汇收入做出了巨大贡献。老虎虾养殖在1980年代至1990年代中期达到了鼎盛时期。但是,自从细菌和病毒性疾病(特别是WSSV病毒)出现以来,老虎虾的产量已经急剧下降,目前,老虎虾养殖已被白虾养殖所取代,白虾养殖技术相对熟练,可以在高强度条件下进行饲养。目前只能以非常传统的方式进行虎虾养殖。老虎虾养殖面临的重要问题之一是难以获得优质的种子/不含病毒的种子。无病毒的鱼苗的生产与母亲密切相关,因为感染病毒的母亲可以将病毒传播给其后代。因此,用于孵化场的虾虾必须无病毒,并且在物理,形态和健康方面都必须具有良好的质量。第一年研究的几个周期的结果表明,所获得的亲本在大小,产卵数,卵孵化程度和产卵期方面均满足SNI标准要求。在30个被检测到的父母的第一个周期中,发现有6个受感染的母亲,其中2个感染了IHHNV病毒,其中4个感染了MBV病毒。在虾亲虾中未发现WSSV和HPV病毒感染。通过根据形态和健康状况选择母体,良好的水处理过程可以为母体和幼体提供优质的饲料,就幼体性能而言可以生产出优质的薯条。然而,检查虾后幼虫中病毒的存在的结果是,在所有幼体饲养池中发现了病毒,尤其是MBV和IHHNV病毒,没有发现WSSV和HPV病毒。在第二年,在两个池塘养殖地点饲养了老虎虾。养殖方式为传统加养和传统虾类养殖,对虾产量目标为200 ???。 500公斤/公顷。一种种植活动是使用传统加号模式进行的,其他两项是使用传统模式进行的。传统模式在两个地方执行,即在Maros Regency中的两个池塘地块和Pangkep Regency中的15个池塘地块。所用的薯条是使用第一年开发的PCR multiplkes技术经过筛选和实验室检查的薯条。所使用的技术正在实施综合的鱼类健康管理系统。结果表明,由于在农场一级实施严格的生物安全措施有困难,因此在饲养过程中,仍然可以将虾中不含某些病毒的虾感染。在传统上以最小的水量变化和超过80厘米的深度进行管理的池塘中,使用益生菌可以生产约250公斤/公顷的虾。

著录项

  • 作者

    Anshary Hilal;

  • 作者单位
  • 年度 2015
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号