Kebiasaan membuang limbah baik limbah industri, domestik, bengkel, pertanian, dan aktivitas lain ke dalam aliran sungai Pangkajene oleh masyarakat telah menimbulkan pencemaran ekosistem air oleh logam berat terutama kadmium (Cd). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko paparan kadmium (Cd) pada air dan kerang putih (Anadonta woodiana) di sungai Pangkajene. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Sampel subyek dalam penelitian ini sebanyak 115 KK. Dari 115 KK diperoleh 513 anggota keluarga yang menjadi responden untuk perhitungan besar risiko individu terpapar Cd. Sampel obyeknya adalah air sungai yang terdiri dari 4 titik pengambilan sampel dengan pengambilan pada pagi dan sore hari dan kerang putih yang terdiri dari 3 titik pengambilan sampel dengan pengambilan pada sore hari. Kadar Cd dalam air sungai dan kerang putih diukur dengan Atomic Absorption Spectrometry (AAS) Perkin type 210 Germany, sedangkan berat badan penduduk, laju asupan penduduk, dan frekuensi pajanan diukur secara kuantitatif melalui wawancara terhadap 115 orang responden untuk menghitung Intake Cd dan tingkat risiko kesehatan (RQ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi Cd pada air sungai Pangkajene pada pagi hari berkisar antara 0.005-0.010 mg/L dan pada sore hari berkisar antara 0.010-0.015 mg/L. Konsentrasi Cd pada kerang putih di sungai Pangkajene berkisar antara 0.206-0.333 mg/L. Hampir semua responden yang mengkonsumsi air sungai dan kerang putih sekaligus atau bersama-sama memiliki besar risiko / RQ > 1, yang mengindikasikan bahwa masyarakat di sekitar sungai Pangkajene mempunyai risiko yang tinggi untuk terpapar Cd sehingga perlu dikendalikan. Konsentrasi rata-rata kadmium (Cd) pada air dan kerang putih (Anadonta woodiana) di Sungai Pangkajene masih memenuhi standar konsentrasi Cd maksimum tetapi berdasarkan perhitungan analisis resiko, diperoleh bahwa apabila air dan kerang putih dengan konsentrasi tersebut dikonsumsi secara terus menerus maka akan beresiko terhadap munculnya gangguan kesehatan.
展开▼