Penentuan konsentrasi gas Radon (222Rn) dan Thoron (220Rn) menggunakan detektor jejak nuklir Cr-39 pada beberapa daerah di Sulawesi Selatan. 222Rn dan 220Rn adalah gas mulia dan bersifat radioaktif. Gas 222Rn dan 220Rn mudah terhirup dan terendapkan di dalam paru-paru, dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kanker paru-paru. Pengukuran konsentrasi gas 222Rn dan 220Rn di dalam rumah dilakukan menggunakan metode detektor jejak alfa (dosimeter gas 222Rn dan 220Rn pasif dengan jejak nuklir CR-39 sebagai detektornya). Dosimeter tersebut dipasang di dalam rumah di 8(delapan) kabupaten yang berada di Sulawesi Selatan selama tiga bulan. Hasil pengukuran memperlihatkan bahwa konsentrasi radon dan thoron bervariasi yang berkisar antara 3 - 90 Bq/m3 dengan nilai rata-rata sebesar 43,6 Bq/m3 untuk gas 222Rn dan untuk gas 220Rn yaitu 4 - 312 Bq/m3 dengan nilai rata-rata sebesar 42 Bq/m3. Konsentrasi radon dan thoron di dalam rumah bergantung pada kondisi rumah (bahan bangunan, ventilasi, dan struktur geologi). Konsentrasi 222Rn dan 220Rn paling tinggi ditemukan di sebuah rumah yang terletak di daerah Makassar, yaitu 90 Bq/m3 untuk 222Rn dan di derah Takalar yaitu 312 Bq/m3 untuk 220Rn. Apabila data tersebut dibandingkan dengan konsentrasi tertinggi dan dosis efektif tahunan yang diijinkan di lingkungan, seluruh hasil pengukuran yang diperoleh masih di bawah nilai batas ambang yang telah ditetapkan. oleh ICRP. udKata kunci : Detektor jejak alfa, konsentrasi, Radon(222Rn) dan Thoron(220Rn).
展开▼