Gangguan fungsi paru akibat paparan debu padi dapat terjadi akibat adanya absorpsi dari partikel-partikel debu melalui jalur inhalasi. Gangguan tersebut dapat berupa gangguan pola restriktif, obstruktif maupun gabungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar debu, umur, masa kerja, kebiasaan merokok, dan penggunaan APD (masker) dengan kapasitas fungsi paru pada pekerja penggilingan padi di Kelurahan Uluale Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap yang dilakukan selama bulan Juli 2014. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan exhaustive sampling sebanyak 37 pekerja bagian produksi pada tiga penggilingan padi. Data diambil dari responden dengan metode survei menggunakan kuesioner, high volume sampler untuk mengukur kadar debu organik di udara dan spirometer untuk pengukuran kapasitas paru. Analisis data adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan program komputer. Hasil penelitian menemukan prevalensi penurunan fungsi paru dialami oleh 21 pekerja (56,8%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel kadar debu (p=0,017), variabel umur (p=0,000), variabel masa kerja (p=0,003), variabel kebiasaan merokok (p=0,017), dan variabel penggunaan APD (masker) (p=0,038) memiliki hubungan yang bermakna dengan kapasitas fungsi paru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kadar debu, umur, masa kerja, kebiasaan merokok, dan penggunaan masker mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian penurunan fungsi paru.
展开▼