Tulisan ini akan membahas aspek budaya dalam pengajaran penerjemahan teks kuliner Prancis dalam perspektif semiotika. Aspek budaya yang dimaksudkan disini adalah bagaimana pengetahuan budaya bagi mahasiswa pada pelajaran mata kuliah penerjemahan dalam memaknai dan mengalihkan pesan dari bahasa sumber (Prancis) ke dalam bahasa sasaran (Baha Indonesia). Dalam perspektif semiotika, petanda merupakan realitas mental yang di dalamnya memuat seperangkat pengetahuan budaya, yang direpresentasikan dalam bentuk penanda. Teks kuliner bahasa Prancis merupakan proses penandaan atas relasi penanda dan petanda yang merepresentasikan budaya kuliner Prancis. Dalam kegiatan pengalihan makna budaya kuliner tersebut, mahasiswa diperhadapkan dua budaya, budaya Prancis dan budaya Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada mata kuliah penerjemahan bidang kuliner Prancis, mahasiswa tidak dapat lepas dari budaya(Indonesia) yang telah berstruktur dalam pikiran ketika melakukan penerjemahan, khusunya yang berkaitan aspek budaya antara bahasa sumber (Prancis dan bahasa Sasaran (Bahasa Indonesia). Kesimpulan dari penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa budaya adalah ketidakasadaran yang telah melekat yang sulit dilepas akarnya dari realitas mental manusia (mahasiswa).
展开▼