SISTEM PENENTUAN SKALA PRIORITASudPEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAHud( Studi Kasus: SMK Negeri I Kota Singkawang )udDETERMINATION SYSTEM OF MAINTENANCEudPRIORITY SCALE OF SCHOOL BUILDINGud(Case Study: SMK Negeri I Kota Singkawang)

摘要

Kinerja bangunan sekolah akan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnyaudusia pakai bangunan tersebut. Penurunan kinerja bangunan ini umumnya disebabkanudoleh pengaruh lingkungan di sekitar bangunan yang mengakibatkan kerusakan padaudbahan bangunan yang digunakan. Untuk menjaga kinerja bangunan diperlukan suatuudtindakan pemeliharaan. Tindakan pemeliharaan sudah dilakukan oleh pihakudpengelola. Akan tetapi masih terdapat kekurangan di beberapa bagian gedung hal iniuddisebabkan tidak tepatnya identifikasi kerusakan dalam menetukan prioritasudpemeliharaan dan efisiensi biaya. Suatu sistem penentuan skala prioritasudpemeliharaan bangunan yang dapat menganalisa indeks kondisi bangunan dan biayaudpemeliharaan telah dikembangkan dalam penelitian ini. Bangunan disusun dalamudsuatu hirarki kemudian dianalisis menggunakan metode Analytical HierarchyudProcess (AHP) untuk menghitung bobot fungsionalnya. Untuk menilai kondisiudbangunan dilakukan dengan menghitung nilai indeks kondisi bangunan yangudmerupakan penggabungan dua atau lebih nilai kondisi dikalikan dengan bobotnyaud(Composite Condition Index). Biaya pemeliharaan dihitung sesuai prosedur StandarudNasional Indonesia (SNI).udPenelitian dilakukan pada Gedung Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I KotaudSingkawang, Kalimantan Barat. Sekolah ini memiliki beberapa unit gedung, setiapudunit gedung terdiri dari komponen arsitektur, struktur dan utilitas. Penelitian iniudterutama mempelajari kinerja komponen arsitektur. Komponen arsitektur terdiri atasudkomponen arsitektur pada ruang kantor, ruang penunjang dan ruang belajar. Subudkomponen arsitektur pada setiap ruang meliputi elemen plafond, dinding, pintu,udjendela dan lantai. Setiap elemen kemudian diberi bobot sesuai fungsinya. Nilaiudkondisi dihitung berdasarkan persentase kerusakan. Kondisi sisa ditentukan oleh hasiludpengurangan nilai kerusakan terhadap konstanta (nilai maksimum 100 menyatakanudkondisi paling baik). Akumulasi dari indeks kondisi elemen menunjukkan kondisiuddari setiap ruang. Penetapan skala prioritas pemeliharaan didasarkan pada nilaiudterkecil dari hasil perbandingan antara selisih nilai indeks kondisi (∆IK) dengan biayaudpemeliharaan (BP). Hasil analisis menunjukkan bahwa diantara 40 (empat puluh)udruang yang diteliti, kelompok ruang belajar memperoleh prioritas pemeliharaan yangudpertama diikuti oleh kelompok ruang penunjang dan terakhir kelompok ruang kantor.udTiga urutan pertama prioritas pemeliharaan pada kelompok ruang belajar dari 22 (duaudpuluh dua) ruang yang ada, yaitu bengkel elektronik, bengkel bangunan dan bengkeludmesin. Prioritas pemeliharaan pada kelompok ruang penunjang dari 14 (empat belas)udruang yang ada berturut-turut dari pertama sampai dengan ketiga, yaitu ruangudKM/WC, ruang gudang dan ruang selasar. Prioritas pemeliharaan pada kelompokudruang kantor dari 4 (empat) ruang yang ada berturut-turut dari pertama sampaiuddengan ketiga, yaitu ruang dewan guru, ruang tata usaha dan ruang kepala sekolahuddan wakil. Kata kunci: pemeliharaan, indeks kondisi, biaya, prioritas.