Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi limbah pakan ternakud(LPT) berbasis jagung yang digunakan sebagai komponen dalam pembuatanudperekat Polyurethane multiguna. Untuk mendapat perekat poliuretan yang palingudbaik maka dilakukan variasi komposisi antara LPT, PEG, dan MDI sehinggaudmendapat komposisi yang paling optimum. Jenis PEG (Polietilen Glikol) yanguddipakai adalah PEG 1000 dan sumber poliolnya adalah dari limbah pakan ternakudyaitu jagung. Sumber isosianatnya adalah MDI (4,4-Diphenilmethaneuddiisosianat). Perlakuan awal sebelum proses pencampuran yaitu LPT digilingud(milling) sampai menjadi butiran halus kemudian ditambah dengan alpha amilaseud1500 u/Kg dan disteam pada suhu 100-150o C selama 2 jam, dan dilakukanudpengeringan serta pulverisasi sampai berukuran 200 mesh dan meghilangkanudpelarut dan dekantasi. Proses polimerasi pembentukan polyurethane yaitu denganudmemvariasiakan reaksi antara Limbah Pakan Ternak (LPT), Polietlen Glikolud(PEG) dan 4,4’-metilendifenil diisosianat (MDI). Variasi didasarkan atasudpersentase berat masing-masing pereaksi yaitu variasi PEG dengan MDI: 1,2/1 ;ud1/1 ; 1/1,2. Variasi LPT, PEG dan MDI yaiu 0,5/0,5/1. Proses pencampuranudtersebut dilangsungkan dalam suhu kamar selama 30 menit dengan kondisiudNitrogen atmospheric. Hasil dari reaksi tersebut adalah Larutan PolyurethaneudAdhesive. Kemudian dilakukan Karakterisasi perekat polyurethane yanguddihasilkan meliputi analisis gugus fungsi dengan spektrofotometer (Bucks M500),udanalisis komposisi kimia dengan SEM, dan uji sifat mekanik yang meliputi kuatudtarik, perpanjangan dan kuat lentur, serta uji coba perekatan. Dan penarikanudkesimpulan. Pemanfaatan limbah pakan ternak menjadi perekat multigunauddiharapakan mampu menjadi bahan perekat alternatif yang lebih terjangkau danudberkualitas.
展开▼