Prosedur pengujian dan sertifikasi mutu teh ekspor pada balai pengujian uddan sertifikasi mutu barang (BPSMB) Jawa Tengah

摘要

Dua abad sebelum masehi orang – orang Cina sudah mengenal dan minun teh ud. Pada pemerintahan Kaisar Sheng Nung teh sudah mulai tanam dan uddiproduksi masyarakat Cina pada umumnya. Di Cina teh selain dikenal udsebagai minuman, juga sebagai bahan obat- obatan. udPenyebaran tanaman teh sangat cepat, seiring kemajuan perdagangan udinternasional. Penyebaran di Eropa dimulai ketika Turki melakukan udperdagangan dengan Cina ,setelah itu Turki memperdagangkan teh ke Eropa. udTanaman teh mulai dikenal di Indonesia hanya sebagai tanaman hias. Melihat udpotensi yang besar ,pada waktu itu Pemerintahan Hindia Belanda yang udmenjajah Indonesia tertarik. Pemerintah Hindia Belanda mendatangkan bibit udteh dari Cina dan Jepang. Dengan melihat kondisi letak Negara Indonesia udyang strategi dan iklim yang cocok bagi tanaman teh,. ud Di saat kemajuaan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi udmendorong terjadinya integrasi pasar–pasar diseluruh dunia dalam satu tempat udpasar yang saling ketergantungan. Kondisi memacu peningkatan arus udperdagangan seluruh dunia. Masyarakat mulai menyadari dalam rangka udmemenuhi kebutuhan dalam negeri bisa diperoleh dari luar negeri dengan udharga yang murah. Seiring dengan perkembangan dunia yang berubah, udpersaingan antar bangsa yang semakin ketat. Pembangunan hubungan luar negeri yang menuntut keterlibatan dan sumber daya manusia yang benar- udbenar berkualitas. ud Ekspor dan impor adalah beberapa bentuk kegiatan perdagangan yang udmerupakan sumber devisa yang besar . Dalam rangka menyongsong era pasar udbebas, pemerintah berharap agar dapat meningkatkan volume ekspor. udIndonesia menpunyai potensi besar terhadap industri dibidang industri udagrobisnis. Teh merupakan salah satu komoditi yang punya potensi besar.Ini udterbukti bahwa Indonesia merupakan Negara pengekspor teh. Sejak pada udzaman penjajahan budidaya teh telah dimulai. Namun di era saat ini kualitas uddan mutu harus ditingkatkan, Untuk itu campur tangan pemerintah dan swasta udharus dilibatkan. Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang Standar udNasioanal Indoneseia (SNI) tentang teh yaitu dimana mengatur kriteria – udkriteria yang akan dijual didalam negeri maupun untuk ekspor. Ini bertujuan uduntuk meningkatkan kuailitas dan mutu barang dan jasa agar dapat bersaing uddengan produk luar negeri. ud Dengan adanya kebijakan pemerintah tersebut, Untuk itu harus uddilakukan perubahan. Ini dibutuhkan konsekuensi terhadap peningkatan udkualitas dan mutu produksi. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan udmutu produk the,maka Propinsi Jawa Tengah sadar betul bahwa Jawa Tengah udmempunyai potensi yang besar. Dimana produsen teh dan perkebunan teh di udJawa Tengah sangat besar,melalui Dinas Perindustrian Dan Perdagangan udmelakukan pengawasan terhadap teh dengan melaksanakan pengujian dan udsertifikasi terhadap teh di.Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) salah satu Unit Pelaksanan Teknis Daerah Dinas Perindustrian Dan udPerdagangan Propinsi Jawa Tengah mempunyai tugas tersebut. udDari uraian tersebut dalam tugas akhir maka Penulis ingin mengangkat udpermasalahan yang berkaitan dengan masalah prosedur pengujian dan udsertifikasi mutu pada teh yang dilakukan pada Balai Pengujian Dan Sertifikasi udMutu Barang (BPSMB) Propinsi Jawa Tengah dalam meningkat kualitas dan udmutu produk teh di daerah Jawa Tengah. Dai uraian diatas Penulis Ingin udmemberikan judul dalam tugas akhir adalah : ud‘PROSEDUR PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI MUTU TEH EKSPOR udPADA BALAI PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI MUTU BARANG ud(BPSMB) JAWA TENGAH”. ud