INTERAKSI SOSIAL EKONOMI DOKTER DAN PASIENudDALAM PELAYANAN KESEHATANud(Studi Mengenai Interaksi Sosial Ekonomi Dokter dan Pasien Dalam udPelayanan Kesehatan Gratis di Poliklinik Al Wustho, Surakarta)

摘要

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana interaksi udsosial ekonomi dokter dan pasien di Poliklinik Al Wustho, yang dapat dianalisis udmelalui kontak sosial dan komunikasi yang dihadirkan keduanya. Teori yang uddigunakan untuk mengkaji penelitian ini adalah teori pattern variablesyang uddikemukakan Parsons serta teori pertentangan (konflik) pandangan serta udkepentingan antara dokter dan pasien yang digagas oleh Freidson. udJenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan udpurposive sampling, yakni dengan informan dokter, pasien serta keluarga pasien. udTeknik pengumpulan data yang dipakai berupa observasi partisipasi, wawancara udmendalam (in-depthinterviewing) serta dengan mencatat dokumen dari lokasi udpenelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis udinteraktif, sedangkan validitas data menggunakan triangulasi sumber dan udtriagulasi metode. udSecara ringkas hasil temuan penelitian ini adalah bahwa interaksi sosial udekonomi nampak ketika slogan "gratis" yang menjadi landasan Poliklinik Al udWustho ternyata tidak sepenuhnya tepat. Perlakuan dokter dalam memberikan udterapi dan pengobatan pada pasien, akibat perbedaan karakter dan skill ud(keterampilan) masing-masing dokter dalam memeriksa pasien menjadi masalah udserius. Interaksi juga menghadirkan konflik antara pandangan awam (pasien) dan udpandangan ahli (dokter). Keawaman pasien seringkali membuat interaksi antara uddokter dan pasien yang berlangsung selama proses pemeriksaan maupun udpengobatan terhambat. Keawaman yang dimaksud mencakup minimnya udpengetahuan dasar pasien mengenai istilahkesehatan, pengetahuan mengenai udpenyakit yang diderita, serta ketidaktahuan pasien tentang hak dan kewajibannya udsebagai pasien. Terkait dengan masalah ini, ada keengganan pasien untuk udbertanya, sehingga masalah ini mempersulitdokter yang memeriksanya dalam udpenyusunan anamnesis maupun prognosisnya.udInteraksi dokter dan pasien juga menghadirkan hubungan yang unik udyakni, hubungan kepercayaan (trust relationship) di antara keduanya yang udmampu memberi batasan pada diri pasien (self limited)untuk menaruh udkepercayaan pada dokter tertentu. Sikap judes, cuek, atau pun kekurangperhatian uddari dokter kepada pasiennya, membuat pasien kurang memiliki rasa kepercayaan udterhadap dokter. Namun kerjasama di antara keduanya juga terlihat. Pasien yang udpatuh kepada semua aturan main dokter, dan dokter yang begitu ramah, menaruh udperhatian dan memberikan penghormatan serta kesempatan kepada pasien untuk udmengutarakan keluh kesahnya secara jelas akan memudahkan mereka untuk udbekerjasama. Disamping itu, dokter di Poliklinik Al Wustho yang terbebas dari udkarakter ekonomis, dengan membantu pasien dalam berbagai hal termasuk udpembebasan biaya maupun resep yang harus dibeli pasien merupakan contoh udkerjasama yang terjadi di antara keduanya.