PERAN LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI GIRI JAYA METEudDALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM METE DIudKELURAHAN TANJUNG SARI KECAMATAN JATISRONOudKABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2011

摘要

Tujuan Penelitian ini adalah (1) mengetahui peran lembaga keuanganudKoperasi Giri Jaya Mete dalam meningkatkan produktivitas UKM mete diudKelurahan Tanjungsari, (2) Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi lembagaudkeuangan Koperasi Giri Jaya Mete dalam meningkatkan produktivitas UKM meteuddi Kelurahan Tanjungsari, (3) Mengetahui usaha-usaha yang telah dilakukan olehudlembaga keuangan Koperasi Giri Jaya Mete untuk mengatasi kendala tersebut.udPenelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Obyekudpenelitian ini adalah Petugas Disperindagkop Kabupaten Wonogiri, PengurusudKoperasi Giri Jaya Mete dan pengrajin UKM mete sebagai anggota. Teknikudpengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.udTeknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model teknik analisisudinteraktif. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) Penyusunan Proposal, (2) IjinudPenelitian, (3) Pengumpulan Data, (4) Analisis Data, (5) Penyusunan Laporan.udBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa (1)udSebagian besar masyarakat Tanjungsari bekerja di sektor industri mete, tetapiudsebagian besar dari mereka mengalami kesulitan permodalan. Peran lembagaudkeuangan yang dapat menangani permodalan UKM ini sangat dibutuhkanudmasyarakat. KSU Giri Jaya Mete yang bidang utamanya adalah USP, sangatudberperan membantu para pengrajin mete dalam menyalurkan kredit modal denganudbunga ringan dan prosedur yang mudah. Dengan demikian, para pelaku UKMuddiharapkan dapat tercukupi modalnya untuk memproduksi mete demiudmeningkatkan produktivitasnya, (2) Faktor modal adalah unsur terpenting karenaudUSP merupakan satu-satunya bidang usaha yang dijalankan KSU Giri Jaya Mete.udSelama menjalankan kegiatannya, KSU Giri Jaya Mete mengalami beberapaudpermasalahan terutama permodalan, yaitu (a) ketimpangan jumlah anggota danudpeminjam yang mengakibatkan dana yang dihimpun kurang dari dana yangudseharusnya disalurkan, (b) koperasi hanya memiliki tiga orang karyawan yangudmasing-masing merangkap sebagai pengurus maupun pengelola, di sampingudtingkat SDM yang masih rendah, (c) kredit macet yang dapat mengakibatkanudpersediaan modal semakin terbatas, (3) Faktor permodalan koperasi diatasiuddengan cara (a) mengajukan berbagai proposal permohonan modal kepadaudpemerintah, (b) menambah jumlah anggota agar jumlah simpanan juga bertambah,ud(c) koperasi mengatasi kredit macet dengan merekrut juru tagih yang datang keudrumah para peminjam dan menagihnya secara berangsur-angsur.