首页> 外文OA文献 >EKSPERIMENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7E (ELICIT, ENGAGEMENT, EXPLORATION, EXPLANATION, ELABORATION, EVALUATION AND EXTAND) DENGAN PROBLEM POSING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN MESUJI LAMPUNG
【2h】

EKSPERIMENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7E (ELICIT, ENGAGEMENT, EXPLORATION, EXPLANATION, ELABORATION, EVALUATION AND EXTAND) DENGAN PROBLEM POSING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN MESUJI LAMPUNG

机译:社会研究社会研究社会研究社会研究的数学学生平板端材料的循环问题,对周期7E学习模型(合法,参与,探索,解释,精化,评估和扩展)的实验

摘要

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui. (1) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan Problem Posing, Learning Cycle 7E atau model pembelajaran langsung. (2) manakah yang prestasi belajarnya lebih baik, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi, sedang atau rendah. (3) pada masing–masing penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan pendekatan Problem Posing, Learning Cycle 7E atau model pembelajaran langsung, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi, sedang atau rendah. (4) pada masing–masing kategori kreativitas belajar matematika siswa tinggi, sedang atau rendah, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang diberi model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan pendekatan Problem Posing, Learning Cycle 7E atau model pembelajaran langsung. udPenelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3 3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Mesuji. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Sampel penelitian ini yaitu siswa SMP Negeri 1 Mesuji Timur yang mewakili sekolah tinggi, siswa SMP Negeri 1 Way Serdang yang mewakili sekolah sedang dan siswa SMP Negeri 1 Simpang Pematang yang mewakili sekolah rendah. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan angket kreativitas belajar matematika siswa. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen tes prestasi dan angket kreativitas belajar matematika terlebih dahulu diujicobakan. Penilaian validitas isi instrumen tes dan angket dilakukan oleh validator. Uji reliabilitas instrumen tes dan angket menggunakan rumus Cronbach Alpha. Daya pembeda tes dan konsistensi internal angket menggunakan rumus korelasi produk momen dari Karl Pearson. Uji prasyarat Anava meliputi uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Uji keseimbangan menggunakan uji Anava satu jalan dengan sel tak sama dan Uji hipotesis menggunakan uji Anava dua jalan dengan sel tak sama.udBerdasarkan uji hipotesis, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. (1) Pembelajaran dengan menggunakan model Learning Cycle 7E dengan Problem Posing menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari pada siswa yang diberi model Learning Cycle 7E dan model pembelajaran langsung. Selain itu, prestasi belajar siswa yang diberi model Learning Cycle 7E lebih baik dari siswa yang diberi model pembelajaran langsung. (2) Siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dari siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika sedang dan rendah. Selain itu, siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika sedang lebih baik dari siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika rendah. (3) Pada model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan Problem Posing, Learning Cycle 7E maupun model pembelajaran langsung, prestasi belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika tinggi lebih baik dari pada siswa yang mempunyai kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, selain itu prestasi belajar matematika siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika sedang juga lebih baik dari siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika rendah. (4) Pada kategori kreativitas belajar matematika tinggi, sedang maupun rendah, prestasi belajar siswa yang diberi model Learning Cycle 7E dengan Problem Posing lebih baik dari siswa yang diberi model pembelajaran Learning Cycle 7E dan model pembelajaran langsung. Selain itu, prestasi belajar siswa yang diberi model pembelajaran Learning Cycle 7E lebih baik dari siswa yang diberi model pembelajaran langsung.ududKata kunci: Learning Cycle 7E, Problem Posing, Kreativitas belajar matematka.ud
机译:这项研究的目的是找出答案。 (1)可以提供更好的数学学习成绩,带有问题定位的学习周期7E学习模型,学习周期7E或直接学习模型。 (2)哪个学习成绩更好,高,中,低数学学生学习创造力。 (3)在学习周期7E学习模型的每种应用中,采用“问题摆姿势”方法,学习周期7E或直接学习模型,可以提高数学学习成绩,使学生具有较高,中等或较低的数学学习创造力。 (4)在每个类别的学生的高,中或低数学学习创造力中,它提供更好的数学学习成绩,给学生提供了具有问题摆姿势法,学习周期7E或直接学习模型的学习周期7E学习模型。这项研究是采用因子设计3 3的准实验研究。研究的对象是明治县国立初中VIII级的所有学生。抽样是通过分层聚类随机抽样完成的。这项研究的样本是代表中学的中东1 Mesuji中学的学生,代表中学的中学1 Way Serdang的学生和代表中学的Simpang Pematang公立中学1的学生。用于收集数据的工具是数学成绩测试和学生的数学学习问卷。在用于数据检索之前,首先测试了成绩测试工具和数学学习创造力问卷。验证者对测试和问卷工具的内容进行了有效性评估。使用Cronbach Alpha公式测试测试仪器和问卷的可靠性。问卷的测试区分能力和内部一致性使用卡尔·皮尔森积矩相关公式。 Anava前提测试包括使用Lilliefors测试的正态性测试和使用Bartlett测试的同质性测试。平衡检验使用单细胞Anava检验与不相等的细胞,假设检验使用双向Anava检验与不相等的细胞。 (1)使用具有问题摆姿势的7E学习周期模型进行学习比获得7E学习周期模型和直接学习模型的学生获得更好的数学学习成绩。此外,使用7E学习周期模型的学生的学习成绩要好于使用直接学习模型的学生的学习成绩。 (2)具有较高数学学习创造力的学生比具有中等和低数学学习创造力的学生具有更好的数学学习成绩。此外,具有创造力学习数学的学生比那些具有较低创造力学习数学的学生更好。 (3)在具有问题构成,学习周期7E和直接学习模型的学习周期7E学习模型中,具有较高数学学习创造力的学生的学习成绩要比具有中等和低数学学习创造力的学生的学习成绩要好学习数学能力中等的学生也比学习数学能力低的学生要好。 (4)在高,中或低数学学习创造力的类别中,给定具有问题摆姿势的7E学习周期模型的学生成绩要好于获得7E学习周期学习模型和直接学习模型的学生。另外,在学习周期7E学习模型下,学生的学习成绩要好于在直接学习模型下的学生关键词:学习周期7E,问题定位,数学学习创造力。

著录项

  • 作者

    Setiawan Agus;

  • 作者单位
  • 年度 2014
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号