Petani biofarmaka di Kabupaten Karanganyar saat melakukan proses pengeringan rimpang jahe segar menjadi simplisia jahe selama ini masih menggunakan sinar matahari secara langsung. Pada penelitian sebelumnya telah dikembangkan alat pengering simplisia jahe yang mengandalkan panas dari sinar matahari (solar dryer) dan juga memiliki sistem backup panas yang bersumber dari kompor biomassa. Alat pengering yang dirancang tersebut masih memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah panas yang tidak merata di kabin pengering, suhu pengeringan yang sangat tinggi pada saat menggunakan sumber panas kompor biomassa, dan asap pembakaran kompor biomassa yang masuk ke kabin pengering. Pada penelitian ini dilakukan perbaikan/pengembangan rancangan desain alat pengering berdasarkan hasil evaluasi pada alat pengering sebelumnya. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan prototype alat pengering yang selanjutnya disebut sebagai ‘alat pengering simplisia jahe sumber panas sinar matahari dengan backup panas kompor biomassa tipe II’, dengan dimensi panjang, lebar, dan tinggi alat pengering secara keseluruhan sebesar 2,7 m x 1,2 m x 2,2, m dengan 3 bagian utama, yaitu collector, kabin pengering, dan kompor biomassa. Hasil pengujian simulasi dan pengujian spesimen pada proses menunjukkan bahwa prototype alat pengering yang dirancang sudah bekerja baik dengan suhu proses pengeringan berkisar antara 40-60°C dengan sebaran suhu yang yang merata di tiap rak kabin pengering. Selain itu berdasarkan analisis ketercapaian kebutuhan pengguna dan kebutuhan teknis, alat pengering yang dirancang mampu menyelesaikan permasalahan alat pengering pada penelitian sebelumnya, terutama pada sistem backup panas yang bersumber dari kompor biomassa.ud
展开▼