STUDY TENTANG PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN udPENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN PENJASORKESudDI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN udTAHUN AJARAN 2009/2010

摘要

Arnindra. STUDY TENTANG PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT udSATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES di udSMA N se-KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2009/2010. Skripsi, udSurakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Juli ud2010.udTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, (1) penerapan Kurikulum udTingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran penjasorkes di SMA N se- Kabupaten udKebumen (2) Kendala yang terjadi dalam penerapan Kurikulum Tingkat Satuan udPendidikan di SMA N se-Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2009/2010.udPenelitian ini menggunakan metodedeskriptif dengan teknik survay. Subyek udpenelitian ini adalah guru penjasorkes di SMA N se- Kabupaten Kebumen yang udberjumlah 20 orang. Pengumpulan data menggunakan angketdan observasi. Teknik udanalisis yang digunakan adalah menggunakan uji validitas dan reliabilitas dan udpersentase untuk mengetahui seberapa besar jawaban pada setiap soal.udBerdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1)Komponen Penerapan udKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran penjasorkes di udSMA N se- Kabupaten kebumen tahun ajaran 2009/2010 tergolong baik, dengan udjumlah persentase 74% pada jawaban a atau jawaban baik . Hal ini juga ditunjukan udpada masing - masing indikatornya, (a) indikator pemahaman guru terhadap KTSP uddengan persentase 75% pada jawaban a, (b) indikator Kemampuan guru dalam udmenerapkan KTSP dengan persentase 71% pada jawaban a, (c) indikator keyakinan udguru terhadap KTSP dengan persentase 87% pada jawaban a. Hasil tersebut juga udsesuai dengan observasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini, dimana udkomponen penerapan KTSP sudah berjalan baik. (2) Terjadi kendala yang dihadapi udguru penjasorkes di SMA N se-Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2009/2010 dalam udmenerapkan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran penjasorkes uddengan jumlah persentase jawaban a (baik) atau nilai 3 dengan jawaban b (kurang) udatau nilai 2 hampir sama yaitu jawaban a sebanyak 272 atau 52% dan jawaban b udsebanyak 238 atau 46%Hal ini juga ditunjukan pada indikator penyusun komponen udini, (a) indikator sarana dan prasarana menunjukan jawaban a atau jawaban baik udsebanyak 97 atau 49% dan jawaban b atau jawabankurang sebanyak 99 atau 50%, (b) udindikator kondisi dan kedisiplinan siswa menunjukan jawaban atau jawaban baik udsebanyak 64%, dan yang terakhir (c) Indikator kebijakan sekolah dan pelatihan udmendukung penerapan KTSP menunjukan jawaban a atau jawaban baik sebanyak ud35% dan jawabn b atau jawaban kurang sebanyak 58%, dengan melihat data tersebut uddapat dilihat bahawa terjadi kendala dalam hal sarana dan kebijakan dari sekolah. Hal udini juga diperkuat dengan hasil observasi langsung dilapangan dan hasil wawancara uddengan ketua MGMP Penjasorkes di Kabupaten Kebumen yang hasilnya menunjukan udkurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran penjasorkes dan kurangnya uddukungan dari pihak sekolah mengenai pembelajaran penjasorkes.