Telah dilakukan penelitian kombinasi sistem adsorpsi dan fotoelektrodegradasi untukudpengurangan kandungan zat warna Rhodamin B di dalam pelarut air. Proses adsorpsi dilakukanudmenggunakan adsorben silika dan alumina yang diaktivasi menggunakan H2SO4 1 M dan NaOHud1 M. Selain itu, adsorpsi Rhodamin B 10 ppm menggunakan adsorben teraktivasi asam dan basaudjuga dilakukan pada variasi pH awal Rhodamin B antara lain 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12.udSedangkan fotoelektrodegradasi dilakukan menggunakan elektroda Ti/TiO2 sebagai katoda danudTi/TiO2-NiO sebagai anoda. TiO2 disintesis dengan menggunakan prekursor Tetraudisopropoksida(TTiP) dengan metode sol gel dan komposit TiO2-NiO disintesis dengan precursorudTTiP dan Ni(NO3)2.6H2O. Karakterisasi material dilakukan dengan spektrofotometer ultravioletvisibel, X-Ray Diffraction (XRD), dan Fourrier Transform Infra Red (FTIR).udAktivasi adsorben yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan adsorpsi zat warnaudRhodamin B pada adsorben silika teraktivasi asam sebesar 97,23% ±0,113 dan alumina teraktivasiudbasa sebesar 87,12% ±0,371. pH juga mempengaruhi kemampuan adsorpsi Rhodamin B padaudsilika dan alumina. Silika teraktivasi asam memiliki kemampuan adsorpsi rhodamin B optimumudpada pH = 9 sedangkan silika teraktivasi basa memiliki kemampuan adsorpsi rhodamin B optimumudpada pH = 2. Alumina teraktivasi asam memiliki kemampuan adsorpsi rhodamin B optimum padaudpH = 8 sedangkan alumina teraktivasi basa memiliki kemampuan adsorpsi rhodamin B optimumudpada pH = 2. Fotoelektrodegradasi zat warna Rhodamin B menggunakan elektroda yang telahuddisintesis, dengan lama waktu 10 menit dan beda potensial 6 Volt mampu mendegradasi zat warnaudhingga 90,76% ±0,046. Kombinasi sistem adsorpsi dan fotoelektrodegradasi menyebabkanudaktivitas penurunan konsentrasi zat warna rhodamin B mengalami peningkatan rata-rata sebesarud12,11% ±6,04.udKata kunci: Adsorpsi, fotoelektrodegradasi, Rhodamin B, TiO2-NiO
展开▼