KESEIMBANGAN HIDUP DALAM NOVEL ELIZABETH GILBERT BERJUDUL EAT PRAY LOVE (studi semiologi representasi keseimbangan hidup dalam novel Elizabeth Gilbert berjudul EAT PRAY LOVE)

摘要

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana ElizabethudGilbert membangun keseimbangan antara kegembiraan duniawi danudsurgawi, dengan ”Representasi Keseimbangan Hidup Dalam NoveludElizabeth Gilbert Berjudul EAT PRAY LOVE”.udMetode yang digunakan adalah analisis semiologi yang termasukuddalam penelitian kualitatif. Disini metode kualitatif menggunakan teoriudRoland Barthes, yang memaknai leksia-leksia yang dapatudmenggambarkan keseimbangan hidup pada teks kalimat novel EAT PRAYudLOVE.udData yang terdapat dalam obyek penelitian dibagi dalam dua sistemudpemaknaan. Dalam sistem linguistik data diuraikan menjadi 15 Leksiaud(kode pembacaan) yang terdiri dari lima kode yang ditinjau danuddieksplisitkan oleh Barthes untuk menilai suatu teks naskah. Lima kodeudyang ditinjau oleh Barthes adalah kode hermeneutik (kode teka-teki), kodeudsemik (makna konotatif), kode simbolik (kode symbol), kode proaretikud(logika tindakan) dan kode gnomik (kode kultural) yang membangkitkanudsuatu pengetahuan tertentu. Pada tahap kedua yaitu sistem mitos yangudberupa pemaknaan konotatif tanda-tanda yang akan dimaknai secaraudsubyektif dengan berdasarkan konsep keseimbangan hidup. Setelahudmelalui kode pembacaan Barthes tersebut ditemukan makna mengenaiudrepresentasi keseimbangan hidup.udKeseimbangan Hidup harus dimiliki oleh setiap orang, agar tercapaiudkegembiraan duniawi dan kebahagiaan surgawi. Makan, Doa, dan Cintaudadalah yang paling penting didalam keseimbangan hidup. Makan, Doauddan Cinta menggambarkan sesuatu yang dapat terjadi dalam kehidupanudseseorang. Keseimbangan hidup harus dimiliki oleh setiap seseorangudterutama dalam ajaran Islam keseimbangan hidup adalah prinsip yangudpaling utama.udDalam Keseimbangan hidup, seseorang harus memiliki prinsip danudpegangan hidup agar hidup menjadi seimbang dan mencapai kegembiraanudduniawi dan kebahagiaan surgawi. Apabila setiap orang tidak mempunyaiudkeseimbangan hidup, maka orang tersebut dalam menjalani kehidupannyaudtidak akan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.